Mohon tunggu...
Fajri Zulia Ramdhani
Fajri Zulia Ramdhani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menuliskan apa saja di pikiran dan menceritakan buku yang menarik dibagikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Membuat Skripsi Anti Gagal No Joki

17 Juli 2024   23:24 Diperbarui: 17 Juli 2024   23:39 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skripsi apakah persamaan kata dengan gagal kuliah?

Seringsekali kita menemukan bahwa mahasiswa mengalami kegagalan studi pada masa tinggal satu langkah lagi menuju kelulusan. Yap, skripsi. Kata skripsi kerap menjadi 'momok' yang ditakutkan oleh mahasiswa baik yang saat ini sedang menghadapinya dan atau mereka yang akan menuju kesana a.k.a. mahasiswa semester 5-6 atau tahun ketiga.

Saya menempuh studi S1 di salah satu perguruan tinggi di Semarang pada tahun 2014-2017. Ada yang aneh? Benar itu hanya 3 tahun, sejujurnya saya sudah menyelesaikan skripsi lebih cepat dari tanggal sidang dan akhirnya menyelesaikan studi di 15 Desember 2017 dengan total masa tempuh studi adalah 3 tahun 2 bulan 15 hari.

Setelah menjadi dosen, saya bisa memahami kesulitan mahasiswa secara umum untuk menyelesaikan skripsi. Misalnya saja, bahwa salah satu kegagalan umum yang mahasiswa saya lakukan adalah mereka tidak bersiap dengan apapun menuju skripsi yang sudah pasti akan dihadapi di akhir nanti.

Berikut setidaknya empat langkah yang dapat ditempuh agar dapat menyelesaikan skripsi dan lulus tepat waktu: 

1. Merencanakan Topik Penelitian Sedini Mungkin

Umumnya, mata kuliah Metode Penelitian merupakan salah satu mata kuliah yang akan membuka pintu pertama terkait topik, metode, dan teman-temannya yang terkait erat dengan skripsi. Berdasarkan kebijakan masing-masing perguruan tinggi, fakultas, dan atau program studi, mahasiswa umumnya akan berjumpa mata kuliah ini di semester 5-6. Pada masa mata kuliah ini, petakanlah rencana topik yang menarik minatmu dengan mulai berselancar (baik di internet maupun di perpustakaan perguruan tinggi) dan konsultasikan topikmu dengan dosen pengampu 'Metode Penelitian'.

Merencanakan topik penelitian sedini mungkin memberikan kamu banyak kesempatan untuk bersiap. Misalnya saja, kamu gagal saat pra-riset pada topik penelitian 'A' atau tidak disetujui pada topik penelitian 'B'. Maka kamu punya belasan minggu untuk trial dan error sehingga tetap pada estimasi waktu untuk lulus tepat waktu.

2. Membaca Skripsi Serupa

Salah satu kesalahan umum mahasiswa adalah merasa bahwa topik penelitiannya adalah paling unik di dunia dan belum pernah diteliti oleh ratusan ribu mahasiswa dari program studi yang sama di Indonesia.

Ketika saya membaca proposal yang diajukan mahasiswa, saya umum sekali bertanya 'mas/mbak, sudah membaca berapa banyak skripsi serupa baik di perpustakaan kampus atau di repositori perguruan tinggi lain?'

Membaca skripsi serupa merupakan salah satu langkah penting nan strategis untuk memulai menulis skripsi dan atau bahkan menentukan topik penelitian. Membaca skripsi orang lain dapat membuat kalian memahami empat hal: cara judul dibuat berikut rumusan masalah, mengetahui metode-metode penelitian terbaik yang dapat ditiru, mengetahui posisi rencana topik kalian, juga bagaimana menyusun skripsi yang benar baik cara menempatkan referensi atau mengatur ketikan hasil penelitian.

3. Bimbinganlah!

Saya paham bahwa terkadang mimik dosen yang agak galak dan atau dosen yang sibuk juga sulit dijumpai menjadi salah satu rintangan yang dihadapi banyak mahasiswa. Tapi banyak juga saya jumpai bahwa mahasiswa memilih untuk tidak bimbingan karena merasa lebih pintar, sudah memahami, dan menanggap masukan yang dosennya sampaikan sangat standar dan tidak memuaskannya.

Saya tidak hanya satu kali, menjumpai mahasiswa yang saat diberikan masukan terkait proposal atau skripsi yang ditulisnya, memilih mengernyitkan wajah, juga membantah dengan segera apa yang saya sampaikan. Saya tidak marah. Kesal sedikit iya, hahaha, bayangkan saja skripsinya cukup berantakan, tidak sistematis dan sulit dipahami. Tapi ketika bimbingan ya tidak berkenan diberi masukan dan menganggap itu merepotkan.

Dan saya harap kalian bukan bagian dari segelintir mahasiswa yang demikian, hihi. Bimbingan membuat kalian memahami hal yang perlu diperbaiki meskipun sudah paling baik yang dapat kalian tuliskan. Kalian juga bisa berkonsultasi soal kendala yang kalian temui, metode yang sebaiknya digunakan, kesalah pahaman memahami teori dan sebagainya.

4. Berdiskusi dengan Sesama Pejuang Skripsi

Sebagaimana yang saya sampaikan di awal, bahwa seringkali skripsi menghantarkan pada kegagalan studi sarjana.Padahal tinggal selangkah, tapi banyak mahasiswa menyerah. Berdiskusi dengan teman sesama pejuang skripsi penting sekali untuk dapat membantu kamu secara emosional untuk tetap berjuang. Kamu juga bisa saling memberikan masukan terkait pengetikan, format layout yang ditetapkan kampus, bahkan menunggu bersama di ruang tunggu kampus yang membosankan. 

Selain itu, bertemu atau bahkan mengerjakan bersama dalam senyap di angkringan, juga akan membantu kamu untuk saling menguatkan, berdiskusi beberapa kesulitan, berbagi referensi, atau bahkan menjadi penyemangat di hari sidang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun