Kembang-kembangmu hadapan raut penderitaan
Bola binar pembangkit gairah diserap mataku
Menyentuh,, permukaan menyimpan tetes air sedih
Debu perihku seakan terhapus telunjuk lentukmu
Suara terhalus bagai penyejuk benak
Pikir melangit serupa burung menuju ruang terangmu
Malaikat kedua sang pencipta
Indah cantikmu kan slalu terkenang di seluruh langkah
Kemanapun bumi yang pijak
Kau menggiring stiap tujuan
Mendatarkan jalan bercelah pengkabut arah
Ku tahu kau tak dekat ragaku
Namun tubuhmu bersembunyi di balik hati mencipta kebahagian
Seolah mengkecup pembuluh, menguatkan penjalar memperbaiki tebaran aliran darahku
Mengutas-ngutas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H