Mohon tunggu...
Fajarul ainiharda
Fajarul ainiharda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menambah pengalaman, dan potensi diri

Untuk mencari pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Budaya Asing di Indonesia dan Dampak Media Sosial

7 November 2021   00:34 Diperbarui: 7 November 2021   00:39 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita telah memasuki era globalisasi dan kemajuan teknologi, yang berkembang di Indonesia membuat kita lebih mudah mengakses segala informasi yang ada di dunia. Globalisasi dan kemajuan teknologi dapat membuat kita dengan mudah berhubungan dengan masyarakat mancanegara. Globalisasi masuk diindonesia memudahkan budaya asing datang masuk ke indonesia, dengan begitu menyebabkan masyarakat indonesia terutama anak muda mudah terpengaruh dan cenderung meniru budaya asing tersebut, misal gaya hidup kebarat baratan, muncul pola hidup konsumerisme titik dan belakangan ini yang tengah trending budaya Korea Selatan yang tengah mendunia karena di sana disuguhkan oleh berbagai artis atau Idol Kpop yang memiliki visual yang menawan, dan juga berbagai macam bakat yang dimiliki seperti menyanyi San menarinya yang sangat keren sehingga banyak orang yang mengaguminya termasuk dari kalangan anak muda terutama di Indonesia, gaya hidup artis-artisnya juga sangat glamour dan fashionable tidak sedikit masyarakat meniru gaya hidup para artis Korea yang berganti tinggi dan tentunya menghabiskan kan berjuta-juta uang. Globalisasi dan kemajuan teknologi memiliki dampak positif dan dampak negatif Salah satu dampak positifnya kita bisa menggunakan media sosial untuk memudahkan berhubungan dengan kerabat tanpa harus bertemu, dampak negatif dari media sosial adalah beredarnya penipuan dan hoax. Anak dibawah umur perlu pengawasan sepenuhnya dari orang tua dalam menggunakan media sosial, agar mereka tidak sampai membuka ataupun tidak sengaja melihat situs dewasa atau pornografi. Penyimpangan anak dibawah umur semakin meningkat sebagian besar terjadi berawal dari media sosial seperti penculikan dan bullying yang yang sangat merugikan dan mengganggu mental dan psikis anak.

Kita dianjurkan bijak dalam bermedia sosial apalagi di era globalisasi ini agar kita bisa membentengi diri agar tidak terjadi di hal-hal yang diluar kendali kita, di era globalisasi ini kita dianjurkan untuk tidak bersifat primitif agar tidak ketinggalan zaman tetapi kita juga tidak boleh meninggalkan budaya ya dari bangsa Indonesia. Munculnya budaya asing cenderung mengubah gaya hidup cara bicara dan pola pikir masyarakat terutama anak muda, Mereka cenderung ingin mengikuti gaya hidupnya.Media sosial juga positif unyik digunakan dalam bidang bisnis dan membuat kita memiliki banyak teman dari berberbagai daerah, juga menambah banyak pengalaman menambah ilmu dan memudahkan urusan pendidikan untuk siswa atau guru, mahasiswa dan juga dosen apalagi di masa pandemi covid 19 yang melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring. Media media yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar secara daring seperti handphone laptop dan juga paket data dengan menggunakan aplikasi Zoom atau google meet dan dilakukan secara virtual dan biasanya menggunakan Google classroom untuk melihat dan mengumpulkan tugas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun