Mohon tunggu...
Papua Israel
Papua Israel Mohon Tunggu... -

Datang dari yang tertindas bukan untuk menindas tetapi mengangkat dan membela yang tertindas - Papua barat----- Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alamku Papua Tak Terlupakan

6 Oktober 2011   01:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_135290" align="alignnone" width="1116" caption="Keindahan alam papua"][/caption] Indahnya alamku papua  masih seperti yang dulu Terlihat kemarin pagi Ia masih seperti yang dulu Kulihat kemarin siang Masih........ Ia tetap seperti yang dulu Terlihat lagi sore kemarin Hujan terlalu lama untuk diturunkan Matahari terlalu gahar untuk dimandikan Alam papua melanglang, embun berganti deburan topan Debu menggelora Panas menyengat datang danau tetap tetang... menderetan posisi bergelora... Menyenangkan.. makluk yang bermukim kedalaman danau itu Tidak ada lainnya hanyalah danau sentani..alam panorama aku tak terlupakan.. Aahh....Ia masih seperti yang dulu Terlihat pagi ini, mentari mercusuar dunia Oh Tuhan....Ia masih seperti yang dulu Kulihat lagi sore ini, menggalang sunyi menatap prahara Danau terlihat terusun rapi, tenang.. mendora Ia masih seperti yang dulu... aku bangga..rindu Tetap tangguh, menancap kokoh menusuk perut bumi Seperti yag aku lihat dulu, diperjalanan hidupk Semoga indah alam ini..tetap terindah dari indahan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun