Mohon tunggu...
Papua Israel
Papua Israel Mohon Tunggu... -

Datang dari yang tertindas bukan untuk menindas tetapi mengangkat dan membela yang tertindas - Papua barat----- Mungkin anda berfikir, akulah manusia yang paling tidak beruntung dan bodoh, karena kecintaan ku terhadap negeri ku lebih besar dari yang kau dapat dari ku...tapi satu hal yang kau tahu, bahwa aku berjalan bersama suatu kebenaran yang dunia telah menolaknya...sebab yang ku tahu...kebenar itu akan memerdekakan aku.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisa Siasat Penjajah & Imperialisme di West Papua

3 Februari 2012   06:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:07 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Komitmen ini dikatakan Obama sehari setelah Amerika-Australia sepakat untuk menempatkan pasukan 2.500 marinir AS  di pangkalan militer Darwin.

Siasat SBY dan Kapitalisme di West Papua

Sejarah orang West Papua dilumuri dengan konkalikong kepentingan kerja sama ekonomi politik Indonesia-AS. Sampai saat ini politik dua muka oleh AS dan Indonesia membayang-bayangi perjuangan bangsa West Papua untuk bebas dari kungkungan neoliberalisme dan kolonialisme. Pemerintahan negara-negara imperialis merasa Indonesia penting dalam pengamanan modal
asing di West Papua. Karenanya, negara-negara ikut mendukung modernisasi militer dalam mengamankan investasi mereka di kawasan Pasifik, terutama wilayah West Papua sebagai basis investasi. Gerakan pembebasan orang-orang West Papua dianggap musuh kepentingan global yang harus ditumpas.

Triliunan uang yang dikemas dengan nama “Otsus dan UP4B” dianggap mampu meredam aspirasi Papua Merdeka dan menangkis pandangan buruk internasional. Adalah suatu siasat SBY. SBY tahu bahwa tata kelola pemerintahan kolonial di West Papua sangat ambur adul dengan malpraktek penyelenggaran pemerintahan yang buruk itu, serta gelora rakyat West Papua untuk merdeka, yang tidak mungkin lagi dibendung. Karenanya, SBY tahu triliunan uang yang digelontorkan adalah investasi. Sebab, uang tersebut akan disedot kembali oleh dominasi ekonomi Indonesia, dan rakyat West Papua hanya menjadi konsumen aktiv. Makanya, demi West Papua berapapun uangnya SBY tak tanggung-tanggung gelontorkan, sekalipun di Jakarta ribuan pengemis dan gelandangan masih mengais sampah di jalan-jalan.

Diatas kekayaannya, dalam penjajahan Indonesia, Orang-orang West Papua seakan-akan tak berdaya dalam segala segi. Itulah siasat penjajah, bahwa dengan proses pemiskinan struktural, rakyat dalam kondisinya merasa membutuhkan penguasa kolonial yang punya uang, dengan demikian saling ketergantungan dapat terjadi. Selanjutnya, kesejahteraan seakan-akan menjadi topik permasalahan penting, dan gerakan politik rakyat untuk berdaulat lalu dianggap mengganggu pembangunan dan kesejahteraan.

Lagi, penyelesaian atas tuntutan Papua Merdeka direduksi dalam dialog kebangsaan yang membahas topik kesejahteraan. Siasat yang lain, SBY melalui Badan Intelijen Nasional (BIN) terus menerus mengatur kekacauan politik di West Papua. Lihat saja bagaimana SBY sengaja mengacaukan kebijakan UP4B dengan Otsus. Inkonsistensi itu dibenturkan lagi dengan konflik Pilkada yang menewaskan puluhan korban di Ilaga, Puncak, West Papua. TNI/POLRI yang mengaku sebagai aparat keamanan hanya mampu memberantas “separatis”, sedang konflik PILKADA dan konflik lain diluar label separatisme bukan hanya dibiarkan, tetapi justru dipelihara. Adalah -sekali lagi- suatu skenario dalam upaya membentuk pola penyelesaian baru melalui dialog diluar konflik politik perjuangan Papua Merdeka.

SBY boleh menampik kritikan bahwa kebijakannya hanya “lips service” belaka. Tetapi itulah kenyataannya bahwa SBY pandai membual untuk sekedar pencitraan dirinya sebagai agen kapitalisme global yang mampu mengamankan kepentingan ivestasi global dan pendudukan kolonialismenya di West Papua.

Seruan Perjuangan Bagi West Papua

Kita sedang menghadapi musuh global yang memiliki alat dan jaringan moderen, yang bergerak maju setiap saat atas nama “kepentingan”. Gerakan perlawanan pembebasan nasional Papua Barat diperhadapkan dengan skenario dalam bentuk yang paling sulit kita bedah. Lawan kita semakin melebarkan sayap serang dan pendudukannya. Bagi kita, memang itu bukan pertanda buruk bagi perlawanan. Karena perlawanan ini tidak akan berhenti atau dihentikan selama masih ada anak negeri yang mendiami bumi cenderawasih yang indah dan permai.

Kami menyampaikan kepada rakyat West Papua bahwa musuh yang berakar serat dalam internal orang West Papua patut menjadi perhitungan gerakan pembebasan nasional West Papua. Penghianatan perjuangan oleh anak bangsa harus dipandang sebagai suatu dampak, juga sebagai korban skenario para penjajah untuk tetap menancapkan kuku penjajahan diatas bumi West Papua. Kita harus menyadari bahwa penjajahan dalam bentuk dan rupa yang baik bagaimanapun tetaplah penjajah yang bertujuan hanya satu: Menghabisi orang West Papua dan menguasai tanah kita.

Saatnya, Pemuda dan Mahasiswa berdiri di barisan polopor perjuangan. Mengenyam pengetahuan tidak hanya sekedar membuat cerdas otak, tetapi pengetahuan harus dimatrialkan dalam kerja-kerja perjuangan pembebasan bagi bangsa Papua. Kita harus pandai melihat siasat para penindas dan merubah pola pikir serta menempatkan diri dalam barisan perjuangan pembebasan nasional West Papua. Penjajah pasti kalah. Dan kita pasti menang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun