Mohon tunggu...
Fajar Syahlillah
Fajar Syahlillah Mohon Tunggu... -

Penikmat sepi. Pecandu kopi. Pejuang hak asasi. Pengagum puisi. Pemain diksi. Saya bisa dihubungi di fafha.ardiansyah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Hak Seksual yang Terlupakan

4 Maret 2019   07:56 Diperbarui: 4 Maret 2019   10:30 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sisyaali.wordpress.com

Sehingga mereka yang memilih menjadi pekerja seks harus dilindungi dan dijamin bahwa yang pilihannya bebas dari kekerasan dan pemaksaan, bukannya dipidana atau dipersekusi. Mereka yang ingin memidana suatu hal atas dasar moral sama saja ingin memaksakan satu konsep moral yang homogen. 

Padahal, moral adalah persoalan pribadi yang sangat bergantung pada pengalaman dan kepercayaan setiap insan. Sifatnya natural. 

Seperti halnya lirik lagu Iwan Fals. "Masalah moral, masalah akhlak, biar kami cari sendiri. Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu. Peraturan yang sehat yang kami mau. Tegakkan hukum setegak-tegaknya. Adil dan tegas tak pandang bulu!".

Ingat, hak seksual dalam Hak Asasi Manusia (HAM) itu ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun