Mohon tunggu...
Fajar setiono
Fajar setiono Mohon Tunggu... Buruh - copywriter

Selalu bersyukur atas apa yang kita dapatkan.Jangan pernah menyerah sebelum kita mendapatkan apa yang kita inginkan.Selalu semangat dan pantang menyerah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pohon Cermin

27 Agustus 2024   09:19 Diperbarui: 27 Agustus 2024   09:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alif tersentak. Kata-kata itu menggema di dalam kepalanya, mengusir rasa takut yang selama ini mencekiknya. Dengan tekad yang baru, dia menarik napas dalam-dalam dan menatap bayangannya sekali lagi. Dia tahu sekarang bahwa dia tidak bisa membiarkan ketakutannya menguasai hidupnya.

Hari-hari berikutnya, Alif mulai berubah. Dia kembali ke desa, mendekati orang-orang yang telah dia jauhi, dan memulai hidup baru dengan harapan yang baru pula. Setiap tindakan yang dia ambil, dia pastikan dilandasi oleh keberanian dan kebijaksanaan, bukan ketakutan. Dan perlahan-lahan, bayangan suram yang pernah dia lihat di Pohon Cermin mulai memudar dari ingatannya.

Hingga suatu hari, ketika Alif kembali ke Pohon Cermin untuk terakhir kalinya, yang dia lihat adalah bayangan dirinya yang berbeda. Dia melihat seorang pria muda dengan senyuman di wajahnya, dikelilingi oleh orang-orang yang peduli padanya. Tidak ada lagi jubah hitam, tidak ada lagi mata yang penuh kesedihan. Hanya ada ketenangan dan kebahagiaan yang tercermin di permukaan pohon itu.

Alif tersenyum, menyadari bahwa masa depan adalah miliknya untuk dibentuk. Pohon Cermin tidak pernah menunjukkan nasib yang tak terhindarkan; pohon itu hanya menunjukkan bayangan dari pilihan-pilihan yang ada di dalam hati. Dan dengan hati yang penuh dengan harapan, Alif pun melangkah pergi, meninggalkan Pohon Cermin dan masa lalunya di belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun