Mohon tunggu...
Fajar setiono
Fajar setiono Mohon Tunggu... Buruh - copywriter

Selalu bersyukur atas apa yang kita dapatkan.Jangan pernah menyerah sebelum kita mendapatkan apa yang kita inginkan.Selalu semangat dan pantang menyerah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kejadian yang Tak Terduga

13 Agustus 2024   07:04 Diperbarui: 13 Agustus 2024   07:11 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bacalah ini, mungkin ini bisa membantumu menemukan apa yang kamu cari," katanya sambil tersenyum.

Budi menerima buku itu dengan rasa terima kasih, lalu meninggalkan kafe. Dalam perjalanan pulang, dia terus memikirkan pria tua itu dan cerita-cerita menarik yang baru saja dia dengar.

Sesampainya di rumah, Budi langsung membuka buku kecil itu. Halaman pertama berisi kalimat singkat: "Jangan takut mencoba hal baru, karena mungkin itulah yang akan mengubah hidupmu."

Budi tersenyum dan melanjutkan membaca. Buku itu ternyata berisi catatan harian pria tua tersebut, penuh dengan kisah-kisah petualangan yang luar biasa. Budi merasa semakin terinspirasi, dan dia bertekad untuk mulai mengubah hidupnya.

Keesokan harinya, Budi memutuskan untuk kembali ke kafe itu dan berterima kasih kepada pria tua tersebut. Namun, saat dia sampai di tempat yang sama, dia terkejut mendapati bahwa kafe itu tidak ada. Yang ada hanyalah sebuah bangunan tua yang tampak sudah lama ditinggalkan.

Dengan rasa bingung, Budi bertanya kepada seorang penduduk setempat. Orang itu menjelaskan bahwa kafe yang Budi maksud sudah tutup bertahun-tahun yang lalu setelah pemiliknya, seorang pria tua, meninggal dunia.

Budi merasa bulu kuduknya meremang. Dia tidak percaya apa yang baru saja dia dengar. Bagaimana mungkin dia bisa bertemu dengan pria itu semalam?

Dia membuka kembali buku kecil yang diberikan pria tua itu. Di halaman terakhir, dia menemukan sebuah catatan tertulis tangan: "Terima kasih sudah mendengarkan ceritaku. Kini giliranmu untuk menciptakan ceritamu sendiri."

Budi terdiam sejenak, mencerna apa yang baru saja terjadi. Akhirnya, dia tersenyum. Entah bagaimana, dia merasa lebih hidup daripada sebelumnya. Mungkin, pikirnya, hidup ini memang penuh dengan kejutan yang tak terduga---dan dia baru saja mengalami salah satunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun