Ketika kebosanan akan negeri ini menghampiriku, kebosanan akan sistem pemerintahan yang carut-marut, sistem pemerintahan yang banyak ditunggangi kepentingan-kepentingan pribadi, ribut antar partai, baku hantam dalam ruang sidang, bahkan saling serang sesama anggota partai, saling jatuh-menjatuhkan, entah yang ditebar itu hanya fitnah atau kisah nyata.
Tak hanya itu, mediapun telah dikuasai mereka. Setiap hari, pagi, siang, sore, malam, beritanya sama. Tidak lain adalah saling menjatuhkan. Stasiun A kepunyaan bung Aking memojokkan bung Bony, stasiun B kepunyaan bung Bony menjatuhkan bung Aking. Dan begitulah seterusnya. Tidak ada berita berimbang yang dikonsumsi masyarakat. Masyarakat jadi bingung, mana yang benar dan mana yang salah ?. apalagi para rakyat miskin, jompo, gelandangan, yang hidup susah ditambah susah lagi dengan kondisi bangsa yang semakin tidak karuan. Mengenaskan.
Maka berangkat dari itu semua, aku sebagai orang Indonesia bercita-cita akan mendirikan Partai Orang Indonesia. Partai yang dilandasi rasa kebersamaan semua rakyat Indonesia, bukan kebersamaan dalam membesarkan perut masing-masing, bukan kebersamaan dalam penggemukan rekening masing-masing, bukan kebersamaan dalam bersenang-senang diatas penderitaan orang lain.
Partaiku adalah hasil koalisi dari Partai Gelandangan Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Partai Korban Hukum Indonesia, Partai Rakyat Miskin Indonesia, bahkan Partai Pelacur Indonesia. Partai yang mewakili segala sesuatu yang terlupakan oleh mata pemimpin negeri ini.
Partaiku, Partai Orang Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H