Tafsir bebas puisi "Mata Pisau" Karya: Sapardi Djoko Damono.Â
Mata Pisau itu tak berkejap menatap ku
Mata-mata yang memata-matai
Bergeming dari denting ke denting
Tatap makin tak berjarak
Tatap yang menerawang
Menelanjangi tubuhku.Â
Apalagi yang tersisa dari tubuh ini
Setiap lekuknya telah terbaca
Setiap apapun yang ada disorotnya
Terbuka tanpa busana.Â
Yaa. Kau baru saja mengasahnya
Jadi makin tajam
Makin berkilau
Berkilatan, menyilaukan.Â
Tatap yang memburuiÂ
Adalah tatapan manusia
Yang tak lagi dapat dihindari
Sorot yang tak dikenali
Menatap tanpa kendali.Â
Berpikir aku tentang sorot mata itu
Mata yang serupa pisau
Pisau yang tajam terasah
Juga pisau yang berkarat tak terawat
Semua mengarah kepada ku
AKU JADI TUJU PISAU-PISAU ITU!Â
Pisau-pisau makin bersiap
Seolah aku buah apel yang hendak di irisnya
Jadi penutup makan malamnya
Sebelum lelap tidurnya.Â
Oleh: Fajar
Semesta Galeri, 24 Juni 2023
(Dibacakan secara teatrikal pada peringatan 1000 hari SDD di Semesta Galeri, 24 Juni 2023)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H