Selain undang-undang konyol, Â
yang melindungi segenap kepentingan yang meniadakan kepentingan lainnya.Â
Selainnya tak ada,Â
lebih dari itu adalah sia-sia.Â
Seperti badut tolol, kau bujuk kami tertawaÂ
melewati hari-hari yang nyaris penuh dengan celaka,Â
dan upacara kematian orang-orang yang belum dituntaskan hak-hak hidupnya.Â
Dengan safari berwarna kau ajak kami memandang tegap warna-warni bendera di sepanjang jalan layang,Â
yang di kolongnya pulas tertidur bocah-bocah karena lapar.Â
Lalu kau bilang pada kami, bahwa hidup mesti sabar,Â
Sungguh makin hari kau semakin tak bernalar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!