Mohon tunggu...
Fajar
Fajar Mohon Tunggu... Buruh - Penyair Paruh Waktu

Jangan hempaskan, tuliskan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memoar untuk Orang-Orang Partai

15 Maret 2023   02:15 Diperbarui: 15 Maret 2023   23:38 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selain undang-undang konyol,  

yang melindungi segenap kepentingan yang meniadakan kepentingan lainnya. 

Selainnya tak ada, 

lebih dari itu adalah sia-sia. 

Seperti badut tolol, kau bujuk kami tertawa 

melewati hari-hari yang nyaris penuh dengan celaka, 

dan upacara kematian orang-orang yang belum dituntaskan hak-hak hidupnya. 

Dengan safari berwarna kau ajak kami memandang tegap warna-warni bendera di sepanjang jalan layang, 

yang di kolongnya pulas tertidur bocah-bocah karena lapar. 

Lalu kau bilang pada kami, bahwa hidup mesti sabar, 

Sungguh makin hari kau semakin tak bernalar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun