Mohon tunggu...
Fajar Rohman
Fajar Rohman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blog Pribadi

Hanya media

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Wacana 3 Periode

12 April 2022   01:49 Diperbarui: 12 April 2022   01:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Banyak sekali berita tentang wacana penundaan pemilu. Padahal Presiden sendiri mengatakan bahwa tidak untuk menunda hal yang bisa mencederai demokrasi. Lantas, apakah perencanaan ini hanya di lakukan oleh segelintir orang saja? Atau, sekelompok golongan yang ingin menambah masa jabatan?

Hal tersebut sangat membingungkan, dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal dengan di tundanya pemilu 2022 dan di tambahnya masa jabatan presiden 1 periode.

Di tengah polemik naiknya bahan bakar pertamax, minyak goreng dll. Kita masyarakat Indonesia juga di sibukkan dengan wacana penundaan pemilu. Seharusnya pemerintah harus fokus pada hal yang lebih mendasar seperti mengontrol bahan bahan yang langka seperti minyak goreng, karena kita indonesia mempunyai sawit kualitas unggul dan stok mumpuni.

Masyarakat sendiri sebenarnya tidak setuju dengan wacana penundaan pemilu seperti yang akan di laksanakan mendatang. Tapi sepertinya masih banyak hal yang di benarkan bahwasannya masyarakat ingin menunda pemilu bahkan ada yang mengatakan Presiden 3 periode. Hal ini sudah jelas mencederai UUD 1994, mencederai hal hal yang sudah di sepakati. Maka dari itu mahasiswa, aktivis, sudah mulai turun ke jalan untuk mempertaruhkan nilai nilai pancasila juga aturan yang tertera di UUD 1994

Hal tersebut banyak muncul pertanyaan, siapa dalang di balik wacana tersebut? Mungkin hal tersebut juga mempunyai nilai nilai atau lebih mensejahterakan karena tambahnya masa jabatan presiden. Atau mungkin juga sebaliknya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun