Sangat banyak orang yang terobsesi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Alasan mengabdi kepada bangsa merupakan alasan utama, namun kenyamanan dan kepastian hari tua tidak dipungkiri menjadi salah satu magnet yang sangat kuat mengapa timbulnya obsesi tersebut.Â
Kegigihan dan ketabahan mengikuti seleksi berkali-kali demi mencapai asa sangat jelas tampak di setiap tahun. Strategi, tips dan trik untuk memperluas peluang menjadi andalan selain persiapan belajar untuk menebas habis materi TK, TIU dan TWK.Â
Mulai dari mengikuti tutorial gratis Youtube hingga mengikuti bimbel berbayar, melakukan analisis daya saing dan manajemen resiko saat memilih Instansi dan lokasi unit kerja, hingga tergoda oleh iming-iming lulus tanpa hambatan menjadi PNS oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.Â
Namun seleksi sesungguhnya justru terjadi setelah pengumuman kelulusan ditetapkan, contoh nyata salah satunya adalah kabar bahwa ada puluhan Calon PNS yang dinyatakan lulus di Instansi Kemdikbudristek kemudian mengundurkan diri sebelum mengabdi, santer terdengar salah satu alasannya adalah tidak sesuainya ekspektasi dengan realita sebagai abdi negara. Ujian yang nyata bagi para Calon PNS yang seharusnya siap menjunjung core value ASN BerAKHLAK terutama Loyalitas.
Loyalitas adalah komponen penting dari dalam organisasi, kelompok, atau hubungan antar individu. Inti dari loyalitas adalah kesetiaan dan dedikasi. Loyalitas adalah konsep yang berkaitan dengan komitmen dan dedikasi kepada orang lain. Wujud dari loyalitas adalah rasa hormat dan kepercayaan. Loyalitas adalah nilai berharga dalam kehidupan.Â
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam pekerjaan, loyalitas adalah sikap untuk melakukan pekerjaan terbaik ketika bekerja.Â
Pegawai yang loyal tidak hanya bekerja keras untuk mendapatkan gaji mereka, tetapi mereka juga berkomitmen untuk kesuksesan tempat mereka bekerja. Hal ini juga termasuk mengorbankan waktu dan minat mereka sendiri untuk memberikan lebih banyak energi ke dalam satuan kerja. Tindakan tanpa pamrih ini dapat diukur dan dilakukan setiap hari, mereka berdedikasi untuk membantu satuan kerja tumbuh dan berkembang.
Loyalitas menjadi penekanan utama bagi saya yang saat ini telah diberi amanah diterima sebagai Dosen Kemdikbudristek pada unit kerja Politeknik Negeri Lampung.Â
Hal itu sangat wajar dialami ketika seseorang memilih unit kerja yang jauh dari domisili asal dan loyalitas pegawai sangat dibutuhkan oleh unit kerja manapun, hal ini juga termasuk mengorbankan waktu, keluarga dan minat sendiri untuk memberikan lebih banyak energi ke dalam satuan kerja.Â
Tindakan tanpa pamrih ini dapat diukur dan dilakukan setiap hari, berdedikasi untuk menjadi bagian dari satuan kerja tumbuh dan berkembang.
Loyalitas secara legal dibuktikan dengan penandatanganan perjanjian kerja saat melamar dan ikrar setia mengabdi pada unit kerja saat wawancara penerimaan dan diaktualisasikan dengan mengorbankan kepentingan dan minat sendiri untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta didik dan menjalankan tugas administrasi untuk mengembangkan organisasi dalam satuan kerja yang menurut saya pribadi masih lebih besar pengorbanan dari rekan-rekan pendidik lain yang telah gagah berani memilih mengabdi sebagai barisan terdepat dalam mengawal kualitas pendidikan anak bangsa di daerah - daerah yang tergolong dalam daerah tertinggal, terdepan, dan terluar NKRI.
 Hal tersebut sebaiknya diimbangi dengan satuan kerja yang mampu memberikan motivasi kepada pegawai. Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak dan berperilaku tertentu. Memahami motivasi kerja yang ada pada diri personel dosen merupakan tugas penyelenggara pendidikan.Â
Dosen sebagai tenaga kerja di perguruan tinggi diharapkan memiliki motivasi yang tinggi sehingga tugas-tugasnya dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik baik teori maupun praktek dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan target-target dalam kurikulum yang telah ditetapkan.Â
Kepuasan kerja dosen merupakan kunci semangat kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja dalam mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Dengan adanya kompetensi yang tinggi, kepemimpinan transformasi yang baik serta dukungan untuk meraih peningkatan jabatan fungsional yang diberikan, maka dosen memperoleh kepuasan dalam dirinya sehingga muncul loyalitas dosen terhadap tempat ia bekerja.Â
Peningkatan sikap, perjuangan, pengabdian, disiplin kerja, dan kemampuan profesional dapat dilakukan melalui serangkaian pembinaan dan tindakan nyata agar upaya peningkatan prestasi kerja dan loyalilas pegawai dapat menjadi kenyataan.
Mekanisme timbal balik tersebut dapat tercipta berkat kemauan dan usaha dari berbagai pihak baik itu jajaran pimpinan dan tentunya pribadi dari masing – masing pegawai.Â
Dari diri sendiri, kita dapat menanamkan rasa memiliki terhadap unit kerja, tidak ragu untuk mengorbankan waktu dan tenaga kita demi memberikan yang terbaik bagi unit kerja.Â
Penentu kebijakan dalam hal ini Pimpinan pun dapat membantu mendorong pegawai untuk tetap terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi satuan kerja karena wujud tertinggi dari loyalitas adalah Pengorbanan waktu dan tenaga yang diberikan oleh seseorang tanpa pamrih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H