Nama: Fajar Ramadhan
NPM: 202110415381
Dosen Pengampu: Saeful Mujab, S.sos., M.I.Kom
ABSTRAK.
Penelitian ini menganalisis pemanfaatan media sosial dan media baru dalam kampanye Pilkada Kota Bekasi 2024. Ketiga pasangan calon memanfaatkan platform digital untuk membangun citra politik, meningkatkan keterlibatan masyarakat, serta menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang efisien. Media sosial tidak hanya menjadi saluran komunikasi satu arah, tetapi juga menciptakan ruang dialog dua arah yang lebih personal antara calon dan pemilih. Namun, tantangan seperti penyebaran hoaks, fragmentasi masyarakat, dan isu privasi data menjadi perhatian utama dalam strategi kampanye. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka untuk mengevaluasi strategi komunikasi digital yang diterapkan. Hasil penelitian ini memberikan wawasan praktis untuk merumuskan strategi kampanye politik yang efektif dan etis di era digital.
Kata Kunci: New Media, Pilkada Kota Bekasi 2024, Strategi Komunikasi Digital, Kampanye Politik.
Pendahuluan
Teknologi komunikasi telah masuk terlalu dalam pada kehidupan umat manusia. Salah satu dari bentuk perkembangan teknologi komunikasi ialah media baru atau new media yang kemudian menghadirkan media sosial. Dalam dunia politik pun juga tak lepas dari pengaruh perkembangan media baru dan media sosial. Media sosial ibarat pisau bermata dua bagi para aktor politik. Di satu sisi jika dalam media sosial aktor politik tersebut meraih keberhasilan dalam memanfaatkan media sosial dapat memungkinkan aktor politik untuk mendapatkan dukungan positif. Tapi di sisi lain jika para aktor politik tersebut mengalami kegagalan dalam memanfaatkan media sosial hal tersebut berisiko merusak citra yang dia miliki.
Perkembangan komunikasi politik di era media baru dapat dijelaskan melalui beberapa poin penting diantaranya ialah yang pertama, kemudahan dalam mengakses internet. Dengan zaman yang sudah semakin mendukung terhadap kemudahan akses internet yang semakin terjangkau dan jangkauan jaringan yang semakin meluas, lebih banyak orang kini dapat terhubung ke media sosial dan memanfaatkan platform ini untuk memperoleh informasi politik. Lalu kedua, terdapat potensi pasar politik yang sangat besar. Hal ini akan terus berkembang seiring berkembangnya teknologi serta platform media sosial yang bertambah dan jumlah pengguna media sosial yang terus meningkat menjadikan platform sebagai alat vital bagi politisi, partai politik, dan pemerintah untuk berkomunikasi dengan masyarakat serta memengaruhi opini publik. Ketiga, media sosial memberikan kesempatan bagi pengguna untuk berpartisipasi dalam diskusi politik dan dengan mudah berbagi informasi terkait isu-isu politik. Keempat, pengaruh media sosial dalam membentuk opini pubik dan keputusan politik juga tidak dapat diabaikan. Contoh nyata terlihat dalam kampanye politik di Amerika Serikat, di mana peran media sosial sangat krusial dalam memengaruhi hasil pemilihan presiden. Kelima, perkembangan teknologi digital, seperti analisis big data dan kecerdasan buatan atau AI, telah memungkinkan pengguna media sosial untuk diakses secara lebih spesifik, sehingga meningkatkan efektivitas komunikasi politik.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam sistem demokrasi di Indonesia, khususnya di tingkat kota. Pilkada memberikan kesempatan kepada warga untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu membawa kemajuan bagi daerah mereka. Dalam konteks Pilkada Kota Bekasi 2024, terdapat tiga paslon yang berkompetisi untuk memperebutkan dukungan masyarakat. Salah satu hal yang menarik untuk dianalisis adalah bagaimana ketiga pasangan calon walikota Kota Bekasi ini memanfaatkan media dalam kampanye mereka. Seiring dengan kemajuan teknologi, media sosial dan platform digital telah menjadi alat yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan politik kepada publik. Penggunaan new media ini memungkinkan calon pemimpin untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang lebih efisien. Oleh karena itu, pemanfaatan media dalam kampanye Pilkada 2024 di Kota Bekasi menjadi sangat relevan untuk diteliti, terutama terkait dengan strategi komunikasi yang diterapkan oleh ketiga paslon ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, media sosial telah menjadi instrumen utama dalam kampanye partai politik di Indonesia. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pengguna internet, terutama di kalangan pemilih muda, yang lebih memilih platform digital untuk mendapatkan informasi lebih terkait para calon yang bertarung di arena pilkada. Calon-calon yang ingin memenangkan Pilkada harus mampu memanfaatkan platform-platform ini untuk membangun citra positif, menyampaikan visi misi, dan berinteraksi dengan masyarakat. Ketiga paslon tersebut yang ingin mengabdikan dirinya sebagai calon walikota Kota Bekasi tentu menyadari pentingnya peran media sosial dalam memenangkan pemilih. Melalui berbagai platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, mereka berusaha untuk menjangkau pemilih dengan berbagai jenis konten yang relevan. Media sosial memungkinkan mereka untuk berkomunikasi langsung dengan audiens tanpa adanya batasan waktu dan ruang, memberikan peluang bagi ketiga pasangan tersebut untuk lebih dekat dengan masyarakat dan menciptakan hubungan yang lebih personal.