Sebuah cara untuk menerapkan Habit Baru dalam hidup.
Ada kalanya manusia berhasrat untuk merubah kebiasaannya apalagi kebiasaan buruk, namun tak jarang manusia juga kesulitan dalam mengubah apa yang sudah menjadi kebiasaan mereka dalam kehidupan sebelumnya, apalagi Ketika menemukan titik jenuh, yang membangkitkan Kembali nafsu kebiasaan lama untuk kembali dilakukan.Â
Ini bisa terjadi karena memang yang dibutuhkan dalam sebuah perubahan bukan hanya Hasrat keinginan yang kuat, namun kesiapan tubuh dan kesadaran akan konsekuensi yang akan terjadi, apalagi penerimaan atas semua resiko yang akan terjadi. maka disini selain menguatkan tekad dan keinginan ada hal yang yang tentunya harus diperhatikan, yaitu kesiapan tubuh untuk menjalani hal baru, dan yang paling penting alasan manusia untuk apa ia berubah.Â
Proses mencari alasan inilah yang terkadang tidak dihiraukan, bahkan dirasa tidak terlalu penting, atau hanya menggunakan alasan yang sederhana, seperti alasan untuk tidak boros, agar bisa menabung dan bisa membeli barang yang diinginkan. Tentu alasan ini tidaklah kuat bagi manusia yang terbiasa boros (walaupun boros untuk keperluan sendiri), tapi diperlukan alasan yang sistematis, berpondasi, dan menjadi dasar kuat nantinya Ketika habit baru yang akan diterapkan menemui titik jenuh, maka pondasi untuk perubahan yang diinginkan menjadi kuat dan takkan tergoyahkan.
maka cara yang bisa dilakukan manusia ialah dengan menerapkan 3 tahapan siklus perubahan. tahapan ini tidak bergantung pada kurung Waktu, tahapan ini bisa lebih fleksibel dengan menyesuaikan kurung siklus yang lebih pas untuk setiap tempat, Waktu, bahkan manusia itu sendiri. 3 tahapan siklus ini ialah Trial, Evaluate, dan Stability (TES) :
Trial :Â
Pada tahap ini manusia harus bisa mengobservasi apa yang menjadi kebiasaan dia, lalu tulis (rekam/catat/ingat) setiap detail kejadian dan terus upayakan untuk mengobservasi.Â
Pada tahap ini tidak ada tuntutan tinggi dimana konsisten menjadi musuh Utama perubahan, pada tahap ini tidak ada konsisten yang diwajibkan, hanya mengobservasi dan analisis apa yang menjadi kekurangan dan apa yang menjadi kelebihan, juga menguatkan apa alasan manusia ini harus berubah, faktor apa yang mempengaruhinya, juga dampak apa yang terjadi dalam jangka pendek(terasa saat itu juga) dan jangka panjang (akan terasa nanti).Â
Kumpulkan semua alasan yang mengarah kepada perubahan yang hendak dilakukan, juga temuan-temuan disini nantinya bisa menjadi validasi dari perubahan yang hendak dilakukan, apakah perubahan yang diinginkan nantinya memang dibutuhkan, memang harus segera dilakukan, atau hanya sebatas angan dan tidak harus diterapkan, bahkan bisa jadi pada tahap ini manusia malah menyadari beberapa hal baru, dimana kebiasaan yang telah ia lakukan sebenarnya sudah baik, dan tinggal beberapa hal lagi dihal lainnya yang harus diubah, maka tugas kedepan menjadi tidak terlalu berat.
Evaluate :Â
Tahap kedua yang harus dilakukan ialah mengevaluasi setiap kebiasaan-kebiasaan lama (hasil dari tahap Trial), dan mulai menerapkannya pada tahap kedua ini. pada tahap ini pula belum ada tuntutan yang tinggi untuk konsisten, justru setiap hal baru yang ditemukan pada tahap Trial bisa kita uji coba ditahap Evaluate ini, sambil meyakinkan kesadaran manusia untuk bisa menerima perubahan yang akan dilakukan, sambil terus meng-evaluasi apa yang menjadi kelebihan, kekuatan, kekurangan, dan kelemahan dari setiap perubahan yang dilakukan, juga mulai membiarkan tubuh merasakan apa yang menjadi kesulitan, dan perbedaan dari kebiasaan lama.Â