Seperti itulah anda diciptakan
D
alam sebuah hadist disebutkan: “ setiap sesuatu itu dimudahkan berdasarkan (untuk apa) ia diciptakan.” Ketika merujuk pada hadist itu di atas, akan timbul pertanyaan: mengapa bakat-bakat dan sifat-sifat itu terabaikan dan diterlantarkan?. Ketika Allah menghendaki sesuatu, maka Dia juga aan mempersiapkan sebab-sebabnya. Orang yang paling merana jiwanya dan paling kotor pikiranya adalah orang-orang yang ingin menjadi bukan dirinya sendiri. Seddangkan orang yang cerdik adalah orang yang selalu mempelajari dirinya dan selalu menambah kekurangannya. Bila diciptakan pandai menyopir,maka ia akan mnerima pekerjaan sebagai sopir. Dan bila memang diciptakan menjadi penjaga,maka ia akan menerima pekerjaan sebagai penjaga.
Sebagai contoh adalah sibawaih yang dikenal sebagai pakar dalam ilmu Nahwu. Dia pernah belajar hadist, namun sama sekali tak mampu dan daya tangkapnya sangat rendah. Kemudian dia belajar nahwu,dan ternyata dia sangat cerdas menangkap disiplin ilmu ini, bahkan kemudian menciptakan teori-teori baru dalam nahwu.
Seseorang yang bijak pernah berkata, “orang yang menginginkan pekerjaan yag bukan bidangnya ibarat orang yang menanam kurma di Ghutbah, Damaskus, dan yang menanam pohon limau di hijaz.”
Hassan ibn Tsabit tidak dikenal bagus dalam adzan, sebab dia memangbukan bila. Khalid bin walid tidak pintar membagi warisan, sebab dia bukan Zaid ibn Tsabit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H