Mohon tunggu...
Fajar Pratama
Fajar Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Staff Teknik

Membahas Politik & Kebijakan Negara.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Prabowo ke Anies: "Anda Tidak Pantas Berbicara Etik"

8 Januari 2024   14:15 Diperbarui: 8 Januari 2024   14:15 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada debat capres ke 3 yang diselengarakan pada minggu (07/01/2024) di istora senayan. Ada momen dimana capres No. 01  Anies Rasyid Baswedan  bertanya kepada capres No. 02 Prabowo Subianto, terkait hubungan antara Standar Etika seorang pemimpin negara dengan kemampuan seseorang pemimpin untuk menjaga kedaulatan negaranya.

“Semakin tinggi jenjang kempimpinan semakin luas cakupannya semakin kompleks organisasinya, maka pemimpin makin mengandalkan pada nilai bukan lagi teknis-teknis. Itu yang membedakan antara kepemimpinan yang kompleks dengan sederhana. Nah, pertanyaan yang ingin saya sampaikan pada bapak adalah apa hubungan antara standar etika seorang pemimpin negara dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan, keamanan, dan kedaulatan negara?,” ujar Anies pada minggu malam (07/01/2024) di istora senayan.

Prabowo pun menjawab penjelasan pertama pertanyaan yang diawali anies baswedan dengan sependapat dengan apa yang dikatakan oleh capres No. 01, dengan menambahkan harus juga berpegang pada nilai-nilai yang esensial diantaranya cinta tanah airnya, kejujuran & Kebersihan.

" Saya sependapat bahwa semakin tinggi semakin kompleks, memang kepemimpinan itu butuh nilai, nilai-nilai yang sangat fundamental. Pertama adalah nilai cinta tanah air, kedua kejujuran, ketiga kebersihan. Yang bapak bolak balik ngomong harus memberi contoh tidak boleh korupsi dengan bentuk apapun, jadi saya sependapat harus ada kepemimpinan berdasarkan nilai, jadi bukan dengan etik, benar ya kita harus beretik, beretik dengan benar. ya jujur, apa yang kita katakan ya itu yang ada di hati kita jangan lain dimulut lain di hati dan harus cinta tanah air. Pertahanan ini sakral bagi kita ini menyangkut keselamatan kita jangan hanya karena ambisi pribadi kita menghasut dan menyesatkan rakyat, itu etik yang tertinggi saudara prof. anis baswedan itu etik yang tertinggi, kebersihan jiwa, kejujuran, kesetiaan pada rakyat. Sekali lagi jangan karena ambisi pribadi kita menyesatkan rakyat kita menghasut rakyat kita membahayakan pertahanan dan keamanan rakyat, kasihan prajurit-prajurit yang sudah berjuang untuk menjaga kita, polisi-polisi yang menjaga kita kasihan, kalau ada calon pemimpin yang kerjanya hanya menghasut saja," Ujar prabowo.

Menanggapi pernyataan dari prabowo, Anies mengatakan bahwa mengenai standar etika harus ditegakkan pada posisi yang paling tinggi, terutama dalam situasi sebagai presiden atau panglima tertinggi. Hal ini sangat penting, bahwa individu itu memiliki standar etika yang sangat tinggi.

Selanjutnya, Anies menyebut itu penting karena pada suatu kondisi pemimpin tertinggi bertanggung jawab dalam mengambil keputusan yang berpengaruh terhadap arah kebijakan tersebut. Apalagi pada saat sedang dalam situasi pertempuran yang berpotensi menimbulkan korban jiwa, yang menjadi bagian dari keputusan etika. 

Namun, dalam kenyataannya ada situasi di mana kepemimpinan di Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto Saat ini, termasuk masalah yang melibatkan orang dalam dalam pengadaan alutsista, PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defence Security, serta isu terkait pengelolaan food estate. 

“Lalu ada kejadian di mana, kita semua menyaksikan ketika ada pelanggaran etika, dan bapak tetap jalan terus dengan cawapres yang melanggar etika. Artinya, ada kompromi atas standar etika, standar etika ini fakta. Dalam pidato bapak mengolok-ngolok tentang penting etika, saya tidak tega mengulanginya. Apa penjelaskan Pak Prabowo soal itu semua,” ujar Anies. 

Prabowo pun berdalih dengan mengatakan kepada anies “Jadi di mana masalahnya, saudara bicara etik-etik. Saya itu keberatan, karena Anda desak saya. Maaf saya menilai Anda tidak pantas bicara soal etik. Saya merasa bahwa Anda itu posturing. Anda itu menyesatkan. Itu saja. Saya boleh berpendapat, Anda tidak berhak bicara soal etik, karena Anda memberi contoh tidak baik soal etik,” jelas prabowo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun