Rahwana memutuskan untuk fokus pada tugas-tugasnya sebagai raja. Ia menghabiskan waktu membangun Alengka menjadi negeri yang lebih makmur, mengurangi perang dan penaklukan, dan memperkuat hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Seiring waktu, Alengka dikenal sebagai negeri yang damai dan sejahtera, berbeda jauh dari citra yang selama ini dimiliki Rahwana.
Di sisi lain, kehidupan Rama, Sinta, dan Laksmana berjalan seperti biasa. Mereka menyelesaikan masa pengasingan mereka dengan damai dan kembali ke Ayodhya, di mana Rama dinobatkan sebagai raja. Tidak ada perang besar, tidak ada kisah pertempuran epik yang terjadi. Kisah mereka tetap menjadi kisah cinta dan pengabdian, tanpa tragedi yang melibatkan Rahwana.
Tahun demi tahun berlalu, dan nama Rahwana perlahan menjadi simbol perubahan. Bukan sebagai raja yang kejam, melainkan sebagai penguasa yang bijaksana dan berwawasan luas. Ia meninggalkan dunia dengan reputasi yang berbeda dari yang biasa diceritakan seorang raja yang mengajarkan bahwa kekuatan sejati adalah mencintai dalam diam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H