Mohon tunggu...
Fajar Prasetyo
Fajar Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah lulusan S1 Pendidikan Ekonomi yang sedang menempuh Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan. Saya suka dan tertartik pada dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaknai Nasehat Lewat Petuah dan Amanah dalam Tunjuk Ajar Melayu Karya Tenas Effendy

14 Juni 2024   13:08 Diperbarui: 14 Juni 2024   17:51 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melayu Pelalawan, Riau/dokpri

Raudati & Adisaputera (2018) dalam penelitiannya menuturkan bahwa pantun yang diciptakan dalam Tunjuk Ajar Melayu oleh Tenas Effendy termasuk dalam jenis pantun nasihat. Pantun-pantun tersebut berperan sebagai alat dalam proses tunjuk ajar atau pendidikan yang dipraktikkan oleh para sesepuh Melayu, dimaksudkan sebagai upaya untuk membimbing keturunan mereka agar tumbuh menjadi individu yang beruntung (article.php (kemdikbud.go.id)).

Petuah dan amanah dalam Tunjuk Ajar Melayu memberikan beberapa manfaat yang Pertama, memungkinkan penyampaian pesan-pesan edukatif dengan cara yang menarik dan menyenangkan, sehingga memotivasi untuk belajar. Kedua membantu memperkuat ikatan emosional terhadap budaya Melayu, sehingga meningkatkan rasa identitas dan kebanggaan terhadap warisan budaya. Ketiga, sebagai medium pendidikan membuka ruang bagi kreativitas dan ekspresi, untuk menciptakan pantun sebagai bentuk pemahaman dan aplikasi konsep-konsep yang dipelajari.

Petuah dan amanah dalam Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy bukan sekadar kata-kata bijak, tetapi juga pemersatu dan penyulam kearifan lokal dalam konteks pendidikan dan pembentukan karakter. Melalui petuah dan amanah, generasi penerus diajak untuk memahami, menghormati, dan menginternalisasi nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh para sesepuh. Dengan demikian, petuah dan amanah menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta menjaga agar warisan budaya Melayu tetap hidup dan relevan di tengah-tengah perubahan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun