Raudati & Adisaputera (2018) dalam penelitiannya menuturkan bahwa pantun yang diciptakan dalam Tunjuk Ajar Melayu oleh Tenas Effendy termasuk dalam jenis pantun nasihat. Pantun-pantun tersebut berperan sebagai alat dalam proses tunjuk ajar atau pendidikan yang dipraktikkan oleh para sesepuh Melayu, dimaksudkan sebagai upaya untuk membimbing keturunan mereka agar tumbuh menjadi individu yang beruntung (article.php (kemdikbud.go.id)).
Petuah dan amanah dalam Tunjuk Ajar Melayu memberikan beberapa manfaat yang Pertama, memungkinkan penyampaian pesan-pesan edukatif dengan cara yang menarik dan menyenangkan, sehingga memotivasi untuk belajar. Kedua membantu memperkuat ikatan emosional terhadap budaya Melayu, sehingga meningkatkan rasa identitas dan kebanggaan terhadap warisan budaya. Ketiga, sebagai medium pendidikan membuka ruang bagi kreativitas dan ekspresi, untuk menciptakan pantun sebagai bentuk pemahaman dan aplikasi konsep-konsep yang dipelajari.
Petuah dan amanah dalam Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendy bukan sekadar kata-kata bijak, tetapi juga pemersatu dan penyulam kearifan lokal dalam konteks pendidikan dan pembentukan karakter. Melalui petuah dan amanah, generasi penerus diajak untuk memahami, menghormati, dan menginternalisasi nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh para sesepuh. Dengan demikian, petuah dan amanah menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta menjaga agar warisan budaya Melayu tetap hidup dan relevan di tengah-tengah perubahan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H