Big Data Mengambil Alih Sebagian Tugas Amil
Teknologi big data dan AI tidak hanya akan merevolusi perusahaan besar, tetapi akan merevolusi juga pengelolaan zakat. Cepat atau lambat AI akan memberikan pengaruh dalam kehidupan manusia.
Penggunaan zakat asisten virtual yang menggunakan teknologi AI memungkinkan pengguna berbalas pesan dengan chatbot melalui aplikasi. Misalnya, Rumah Zakat mengembangkan asisten virtual berupa chatbot bernama @rania. Rania ini dikembangkan untuk merespon pengguna dalam melakukan transaksi, mendapatkan infromasi hingga berinteraksi. Teknologi chatbot ini memungkinkan Rania dapat bercakap-cakap dengan pengguna melalui aplikasi facebook messenger, telegram dan line.
Perangkat teknologi AI yang lainnya adalah automation of task. Perangkat ini memiliki kemampuan untuk otomatisasi berbagai tugas dan pekerjaan dalam edukasi zakat. Perangkat ini adalah perangkat untuk mengelola dan mengotomatisasi konten-konten pada media sosial. Melalui perangkat ini, amil (pengelola zakat) dapat melakukan layanan otomatisasi edukasi zakat dan informasi penyaluran zakat dalam konten media sosial.
Selain itu, terdapat perangkat social listening yang berfungsi untuk mengidentifikasi bagaimana pendapat dan persepsi masyarakat terhadap zakat. Perangkat ini merupakan perangkat yang mampu mengkaji atau menganalisis sebuah komentar, dan mampu menghasilkan informasi mengenai sentiment, apakah negatif, positif, ataupun netral terhadap layanan zakat yang di kelola.
Kehadiran rania sebagai chatbot telah mengambil alih sebagian dari tugas custumer service Rumah Zakat, yang bertugas dalam melayani muzaki maupun mustahiq. Dengan adanya berbagai perangkat artificial intelligence dan big data membuat tugas-tugas dari amil sebagai pengelola zakat akan lebih sederhana, lebih hemat waktu, tenaga dan SDM.
Menghadapi tantangan dan peluang kemunculan big data dan teknologi AI, maka diperlukan pengembangan kapasitas dan kapabilitas pengelola zakat dalam bentuk pemutakhiran pengetahuan, mengikuti berbagai training, workshop, focus group discussion, dan seminar. Dengan aktivitas tersebut, amil memiliki kapasitas, kapabilitas serta memahami tren dan perkembangan pengelolaan zakat di era bing data
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H