Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semangkuk Hujan

2 Januari 2025   22:23 Diperbarui: 2 Januari 2025   22:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sederhana,

seperti makanan segera siap yang butuh alat masak, air dan panas

dibuat sesuka hati sesuai keinginan yang kiranya tak sama dengan gambar kemasan

Sederhana,

hendak basah berkuah mupun kering berminyak, dengan segala tambahan yang kiranya semau hati 

oh maaf saya ralat, dengan tambahan yang tersedia seada adanya, jika di rencanakan mungkin sempurna

Bagiku semangkuk kuah pada hujan yang syahdu adalah setetes surga, 

Hujan yang bukan gerimis tapi juga tak serupa badai, hujan yang deras tapi minim petir

Hujan yang cukup basah tapi tidak menuju banjir, seperti lirik lagu dangdut yang sedang sedang saja

Menikmati air berkaldu dalam sesendok suap, setelah doa barusan

Seirama dengan cara kita menyantap target utama, sruput sepanjang tekstur yang lembut

Bersama rintik yang jatuh seperti kemudian hujan mereda sampai henti menyisakan genangan bukan kubangan

Lalu tadi selama aku menikmati dengan alot, seutas kenangan yang tiba tiba datang tanpa terduga, 

juga sekelebat masa depan yang kubayangkan, atau keduanya hadir di pikiran yang tumpang tindih 

Semangkuk sajian di tengah hujan telah dihabisi dengan penuh kasih  sayang 

perut sudah menerimanya dengan siap sedia tampa perlu mediasi panjang lagi alot

isinya dalam mangkukpun telah habis tak tersisa, kemudian kantuk datang menghampiri memakan lelah hari 

kemudian doaku setelah makan ini adalah terima kasih untuk setiap suap dan kunyah tadi.

Jejak kedua di Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun