Menenangkan diri bisa dilakukan dengan pergi ketempat tempat dimana kamu sendirian pun tidak masalah untuk beranjak. Jika pergi ke susana alam tidak sejalan dengan imaji imaji untuk melepas penat atau sekedari rehat dari aktivitas harian maka berkunjuk ke Museum.
Dalam hidup saya tempat yang diterakan sebagai lokasi bersejarah adalah Taman Purbakala Cipari Kuningan, rute utama liburan SD dan SMP. Mungkin rutenya yang lumayan jauh untuk sekedar jalan kaki cukup untuk membuat remaja remaja itu berkeringat sambil menikmati rindangnya kebun kebun warga. Sekedar pramuka untuk rute Jalan jalan siang pun tak masalah walau mesti diakhiri berbasah basah ria di pemandian warga.Â
Musium selanjutnya adalah Gedung Naskah Linggarjati sebagai salah satu saksi kunci dalam perjuangan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda. Lokasinya yang adem dan tepat di kaki gunung ciremai membuatnya khas bukan hanya sekedar villa semata tapi juga musium sarat makna. Ada patung patung yang menggambarkan siapa saja yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Pergi ke museum termasuk murah untuk tiket masuknya, apalagi di Jakarta yang bertebaran lokasi bersejarah yang kini beralih fungsi menjadi museum. Di Monumen Nasional di lantai dasarnya juga banyak diorama yang meceritakan kisah perjuangan dari awal mula masih terpecah belah, masa perjuangan, pasca kemerdekaan dan fase fase sejarah lainnya.Â
Diorama nya cukup hidup lantaran menggabungkan seni dua dimensi dan tiga dimensi, jadi lebih hidup cerita yang di bawakan oleh susunan diorama tersebut. Seingat saya jika dengan karcis 15 ribu kita bisa sekalian untuk pergi ke atap monas. Seru disana ada teropong walau saya merasa tidak berfungsi di saya tapi banyak ikon ibukota bisa di lihat, selain Istana Kepresidenan juga bisa lihat JIS stadium dengan mata telanjang.
Ada juga Museum Gajah alias punya nama resmi Museun Nasional, semenjak pemugaran warna sentuhan kontemporer dan modern cukup membuat nyaman dan seringkali ada acara disini sehingga membuatnya tidak pernah sepi. tiket yang murah dan dapat menikmati langsung properti purba dari zaman Kerajaan Hindu Budha bahkan yang lebih tua dari itu.
Museum ini memamerkan barang arkeologi, bersejarah, benda/diorama yang memiliki nilai etnografi, dan geografi pun ada disini. Penjelasnnya juga terpampang jelas di tiap benda yang dipamerkan, cukup seru buat kamu pecinta sejarah untuk berkunjung ke tempat ini.Â
Lokasinya tepat sebrang halte Transjakarta Monas yang membuatnya mudah di jangkau, Transjakarta sendiri juga adalah rangkaian BRT yang menhubungkan tidak hanya Jakarta tapi kota kota penyangga disekitarnya. Dengan rute KRL baik via tanah abang maupun Juanda juga tidak terlalu jauh walau mesti berganti mode transportasi. Ada pula bus tingkat wisata yang wara wiri di rute ini, naiknya seru lho vibesnya.
Kawasan lama kota tua Jakarta juga banyak memiliki tempat tempat bersejarah, tercatat ada 6 Museum yang lokasi cukup berdekatan mulai dari Museum Fatahillah yang lokasi nya tepat depan lapangan. Pernah memiliki tugas sebagai Balai Kota Batavia dan proses pembangunannya di usulkan oleh Gubernur Jendral Joan Van Hoorn. Sebetulnya Museun ini memiliki nama resmi Musium Sejarah Jakarta.
Bagi pecinta serial simanis jembatan Ancol pasti agak familiar dengan Musium Bahari, lantaran dipakai syuting serial yang saat itu dibintangi Kiki Fatmala. Pada masa pemerintahan Belanda bangunan ini digunakan sebagai lokasi penyimpanan barang dan rempah rempah.Â
Kemudian ada Dua Musium Perbankkan yakni Museum Bank Indonesia yang dulunya adalah kantor De Javasche Bank dan Museum Bank Mandiri bekas kantor perusahaan swasta di Batavia. Di kedua nya bukan hanya sejarah Bank tetapi juga dapat di jumpai yang pernah edar di tanah air. Adapula Museum Wayang dan Museum Seni rupa dan Keramik yang menawarkan pesona tak lekang ditelan zaman.Â
Nah kira kira healing yang murah adalah berwisata sejarah ke Museum jadi Bangga Berwisata di Indonesia, selain dapat menikmati sejarah juga melihat hal hal lain dari sudut pandang yang berbeda. Nah kalau kamu healingnya kemana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H