Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puisi: Pantai dan Saya, Bukan Kenalan Dekat

27 April 2023   17:46 Diperbarui: 27 April 2023   17:49 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar pantai hasil jepretan teman - Dokumen pribadi

Saya bingung, jika ditanya pantai terfavorit dalam hidup saya, mungkin jawabannya perlu berkali kali di pikirkan matang matang lantaran dari semua list dalam hidup saya semua tentang pegunungan, semua tentang situs situr peninggalan purbakala dan nyaris jauh dari pantai. Tapi tak apalah mari bercerita tentang pantai.

Pantai dan saya, 

sempat bersinggungan dengan sedikit interaksi, minim terlampau minim. 

Pantai dan saya,

ada kenangan secuil tentang kisah di salah satu pantai di anyer.

tidak ada hal buruk, hanya lelah karena membelah jarak cukup antara Jakarta kesana

Pantai terakhir di 7 tahun lalu hidupku pergi berjumpa dengan laut dan pantai

Mirabela? apakah itu namanya? 

sepertinya demikian, terdengar klasik seperti merek kosmetik atau telenovela.

saya tidak suka ombak yang bergulung gulung baik pelan atau yang keras.

netraku terbatas, butuh kacamata untuk menikmati goresan cakrawala.

Pantai identik dengan laut, dengan dermaga, perahu perahu perahu.

Oya masa remaja bukan pubertas pernah aku pergi ke Tegal, 

pada pantai yang depannya ada patung dinosaurus

Pantai dengan nama perusahaan teh yang tersohor. aih cobalah tebak pantai apakah itu.

Pertama kali naik perahu motor 

melarikan diri dari pulau jawa yang mungkin saat itu telah kuinjak dari sebagian besar hidupku di muka planet

Pantai dan aku, kenangan yang singkat seperti buih buih di hampar pasir yang berkerikil pecah

Aku merasa tak berjodoh dengan laut, entahlah aku takut dunia yang tak mampu ku kira

tak terjelajah pikirku menerawang pada payahnya aku gagal berenang menarik permukaan

Pernah saat masa biru putih dua kali ke parang tritis, 

siangnya berenang bukan duyung dan baru tahu jika air laut itu perih licin

Pantai pantai itu mungkin kapan tahu akan kusambangi 

sembari memanja dengan binar binar matahari yang meabrak asmosfer

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun