Ada sebuah kebanggan terutama dengan destinasi wisata lama yang kini berwajah baru. Salah satu kebanggaan bagi warga Kabupaten Kuningan adalah dengan adanya Waduk Darma. Revitalisasi Waduk Darma yang dimulai dari pertengahan tahun 2019 telah selesai dan diresmikan kembali bulan lalu di 15 Maret 2023 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.Â
Waduk Darma sendiri adalah bendung dari salah satu sungai terpanjang di Kabupaten Kuningan yakni Sungai Cisagarung, bendung ini telah di bangun dari paruh waktu masa penjajahan Belanda pada keriranya 1940an atas inisaiatif pengusaha kebut tebu kala itu, sampai akhirnya resmi beroperasi penuh di tahun 1963 setelah melewati banyak penundaan pembangunan.Â
Sebelumnya jalan utama rute Kuningan - Ciamis -Tasikmalaya akan melewati puncak bendungan ini, akan tetapi karena struktur makin miring sehingga masuklah kebutuhan jalan lintas baru pada list proyek strategis Nasional untuk membuat jalur lingkar agar tidak lagi melewati penyangga waduk. Proses tersebut sudah rampung dari lama.Â
Di bawah penyangga waduk yang sebelumnya jalan raya ada sebuah lapangan yang biasa digunakan sebagai bumi perkemahan, atpi kini saya belum dapat informasi masihkah boleh berkemah disana? San kebetulan saya pernah menikmati berkemah saat periode kelas satu dan tiga masa SMP. Areal waduk ini sangat popular sebagai tujuan destinasi wisata, kebetulan saat SMA juga ada estrakulikuler Dayung yang latihannya di waduk ini, wajar saya jadi banyak kenangan karena lokasinya pun dekat dengan kecamatan SMA saya berada.Â
Revitalisasi yang baru saja selesai ini bukan hanya untuk mendorong pariwisata dengan pembenahan luar biasa, bukan hanya topeng sekedar membuat intragramable atau lokasi wisata kekinian tetapi sebuah wisata denga kepedulian lingkungan yang tinggi. Waduk Darma punya peran penting sebagai wadah air raksasa yang bertugas memberi irigasi bagi banyak lahan pertanian serta sebagai pemasok air bersih sampai Kabupaten dan Kota Cirebon.
Waduk ini juga telah lama dikembangkan untuk perikanan air tawar, memelihara ekositem menjadi hal yang perlu di catat sangat penting karena banyak mata pencarian masyarakat juga bergantung dengan waduk ini. Maka tidak salah jika saya menyadningkan dengan tema artikel ini yakni Sustainable & Responsible Travel, yang kurang lebih mudahnya berwisata dengan respon yang bertanggung jawan dan berkelanjutan.Â
Mungkin jika ada kesempatan pulang kampung dalam waktu dekat, tempat ini akan saya kunjungi. Mengingatkan akan mosaik kenangan remaja yang pernah di pahat disini, menikmati indahnya Gunung ciremai dari sudut yang pernah tertangkap retina. Melukis asrinya alam yang bergelombang dalam goresan iar waduk yang berirama dengan angin.Â
Saya mengajak semua kompasianr sekalian jika ada kesempatan mampir ke Kuningan jangan lupa mampir ke Waduk Darma, jika dari Cirebon hendak ke Tasimalaya, Ciampis dan Majalengka ataupun sebaliknya dari sana ke Cirebon inshaAllah akan melewati lokasi wisata in. Saya bangga menjadi orang kuningan dan saya Bangga Berwisata di Indonesia.Â
Dan apakah masih ada sampah yang mengapung kemudian? semoga tidak, semoga makin sadar dan dewasa baik wisatawan dan warga sekitar. Kita sebagai pelaku wisata tidak hanya datang untuk menikmati sebuah keindahan yang mungkin sedang sekedar lari dari kenyataan dengan liburan sebentar tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan kecintaan untuk merawat apa yang kita telah nikmati ini.Â
Bertanggung jawab dari mulai hal hal kecil seperti mengikuti aturan dan petunjuk yang berlaku bukan hanya kebersihan saja tapi demi keselamatan dan kenyamanan bersama.Dengan demikian kedatangan kita tidak hanya melepas penat dengan berwisata tetapi juga berdampak ekonomi dan niaga yang baik bagi pendapatan baik lingkungan tempat wisata dan warga sekitarnya.Â
Dengan menerapkan disiplin pula akan menurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar tapi juga peningkatanpemahaman kita dengan tatakrama lokal dan budaya setempat, ingat lain lubuk lain ikannya, maka jadilah sopan dimanapun kita berada. Nah apakah kita telah masuk dengan kriteria wisatawan yang sudah bertangung jawab? Yuk Cek list di bawah ini:
1. Mematuhi peraturan tertulis yang diterakan di muka umum, mengikuti petunjuk jalan serta intruksi larangan dilingkungan wisata. Aturan dan norma lokal juga mesti diperhatikan.
2. Turut serta dalam pengendalian produk sisa sampah dengan mengurangi penggunaan benda sekali pakai, membuang sampah pada tempatnya.Â
3. Tidak melakukan kegiatan tanpa seijin pihak terkait, juga tidak engan inisiatif sendiri melepas hewan atau menanam tumbuhan tanpa koordinasi dengan dengan pihak terkait.
4. Jika ingin lebih hemat dalam pengeluaran saat liburan, baiknya membawa bekal dalam kemasan yang dapat digunakan berkali kali, dan lihat point kedua ya.Â
5. Tidak melakukan tindakan melanggar hukum di areal tempat wisata, ini sebetulnya dimanapun haram hukumnya berlaku anarkis dan melakukan tindak kriminal.Â
6. Nikmatilah jajanan, membeli oleh oleh serta cendra mata diutamakan dari kios resmi di tempat wisata agar perniagaan warga lokal bergerak.
Demikianlah mungkin sekedar artikel dari saya, dari list diatas boleh berkenan untuk ditambahkan atau dapat beri saran jika mungkin kurang. Semoga kedepan kita termasuk di dalam wisatawan yang berdisiplin, bertanggung jawab dan yang selalu beruntung di setiap kesempatan.
Ada banyak destinasi lokal yang menarik baik dari segi keindahan alam maupun sejarahnya, ramah di kantong serta mudah akomodasinya, serta akan ada kebanggan tersendiri jika bisa datang di satu persatu tempat lokal tersebut. Bertemu lebih banyak orang, belajar lebih banyak budaya yang tidak penah kita tahu betapa unik pada tiap satu sama lainnya berharganya pada tiap keindahan tersebut mawujud kebhinekaan yang terasa sepeti dunia lain yang memukau.
Salam super Salam Semangat Selamat berwisata.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H