Bekerja dari Rumah atau dari manapun kita berada dan bekerja langsung dalam kantor tentu mempunyai plus minus masing masing. Bukannya ingin pamer tapi sejak 2017 saya dan team yang bekerja satu divisi sudah mulai bekerja darimana saja dan mulai agustus 2018 team kami sudah murni 100% work from home jauh bahkan sebelum pandemi menghantam.
Perkelnalkan lagi, saya Fajar Novriansyah adalah sorang pekerja purna waktu dan bertugas sebagai staf adminitrasi pada sebuah perusahaan retail pengoprasian SPBU, kebetulan merk pom bensinnya asing dengan logonya kerang warna kuning cerah. Sebagai staf adminitrasi kebetulan saya mengerjakan beberapa lini tugas, yakni adminitrasi karyawan baik untuk rekap absensi, rekap BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, rekap invoice tagihan, melakukan purchase order, dan pembuatan faktur pajak serta stok opname barang di toko.
kerja lainnya 90% bisa di monitor dimanapun hanya bebekal internet dan laptop, 10% untuk rekap tagihan hanya bisa di rumah karena semua tagihan dari toko dan suplier dikirim ke rumah melalui ekspedsi, repot jika mesti ikut dibawa pergi, jika ada dokumen yang tercecer bahaya.
Jika dilihat secara garis besar pekerjaan saya, semuanya kecuali stok opname toko dapat dilakukan tanpa perlu pergi ke kantor, hanya untuk stok opname barang saja masih perlu datang langsung ke tempat toko berada. Artinya saya mesti ada pergi keluar rumah untuk proses satu ini, sedang untuk liniTeam adminitrasi tempat saya bertugas terdiri dari 5 orang termasuk saya, keempat admin lainnya dengan bagian kerja nya nyaris 100% bisa dilakukan dimana saja karena fokus utamanya adalah mengolah data dan finanacing yang melakukan pembayaran dengan base data dari saya, dari sini jelas ada jenis pekerjaan yang bisa full kerja tanpa perlu ke kantor dan ada yang semi artinya tidak sepenuhnya bisa hanya via monitoring saja.
Bincang bincang rumah, sebagai perantau saya belum memilki rumah tetapi yang ditempati saat ini adalah properti dari pemilik usaha, dimana beliau mengizinkan rumahnya menjadi base team adminitrasi. Otomatis rumah dua lantai ini di jadi "mabes" kami, kami tidur dan bekerja disini, semodel mess karyawan tapi lebih seperti rumah pribadi karena rumah dan perabot lainnya komplit, tapi kami bekerja disini juga, bahkan ada admin yang tidak tinggal disini juga pulang pergi ke rumah ini, nah kalau model bekerja seperti saya dan teman saya ini kerjanya masuk mana? WFH tapi basenya disini, WFO tapi bukan kantor?
Saya bolehlah menyebut diri saya senior di antara kemajemukan WFA/WFH dan WFO ini soalnya sebelum sudah muali dari tahun 2017 awal sampai agustus 2018, sisanyas ampai sekarang kami bekerja di mabes kami ini.
Jika kamu anak muda atau pun yang masih muda pada semangat dan kekutan tetapi tanggal lahir di e-KTP tak dapat di bohongi, harus dilihat dulu dari berbagai sudut bukan dari suka dan tidak suka, bukan alasan dengan WFA/WFH dapat hindari macet juga kerumitan pulang pergi kerja, ikut kurangi polusi atau alasan kerja dari rumah untuk meningkatkan kualitas kerjaan satu kalimat dari saya "alah itu pembenaran, karena jika kamu kerja kamu harus tahu resikonya".
Kamu bisa bekerja dari rumah atau dimana saja itu ada satu syarat utama yang mesti dapat dipenuhi yaitu perusahaan tempat kamu bekerja itu mengizikan dan pekerjaan kamu bisa dilakukan tanpa perlu ke kantor. Kamu petugas pengisian SPBU, kamu Teller Bank, kamu sopir kendaraan, kamu pramuniaga mana bisa melakukan WFH/WFA kecuali jika kamu nanti kerjanya ditempatkan di zona daring metavers bisa jadi kan?
Kemudian agar pekerjaan yang dilakukan efektif tentu mesti ada perjanjian jam kerja serta target deadline yang dipenuhi, jika poin ini gagal artinya tidak efektif karena pekerjaan itu beberapa bersifat estapet. Jangan mentang mentang di rumah atau diamapaun kamu memilih bekerja jadwal kerja jadi semaunya kecuali jika pekerjaan kamu tidak perli di legalisir atau ada pelimpahan lainnya ke teman kerja yang lain.