mereka bilang setelah hujan maka akan hadir kenangan?
nyatanya salah, setelah hujan maka air yang menggenang banyak
genangan itu kedalamannya beragam tinggi satu sama lainnya
ada yang semata kaki, adapula yang lebih tinggi kepala dewasa
jika setelah hujan adalah kenangan
maka air yang membanjir ini adalah kenangan yang banyak kah?
mungkin  itu doa doa yang belum diterima langit yang hanyut lagi kebumi?
atau doa doa yang mestinya mengalir ke sungai, jatuh ketanah dan berposes lagi
berproses untuk naik lagi ke langit, untuk disempurnakan lagi agar pantas mengetuk langit
kenapa doa doa itu mesti yang pantas?
karena kita terlampau rakus, maaf mungkin ini yang rakus hanya saya
tapi jikalau yang membaca ada yang merasa seperti saya mungkin bisa jadi kita yang rakus
dimana terlalu serakah dan maruk dari kecukupan yang kita bilang kurang, kurang banyak
karena kita menilai dari sudut kecil yang hanya mampu kita hakimi sendiri
hujan ... hujan ... hujan ...
mungkin nyatanya rejeki yang berusaha datang untuk sekedar menyapa
menyapa rindu dari pemilik semesta yang ternyata jarang kita sebut kecuali saat meminta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H