aku adalah para pecandu rindu
yang pecah sampai merekah riuh
seperti balon yang terus diisi udara
.
mungkin aku adalah pemadat
yang membakar kangen pada harap
seperti asap asap yang memberi tanda
.
kini ada doa doa yang entah siapa di kabulkan Tuhan
sampai aku tak mampu berpaling, menatap masa depan
ya siapa itu ternyata dia, yang kucuk kucuk datang di separuh hari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!