tunjukan padaku apa itu rasa?
apakah itu seperti aroma mint yang kucium dari dirimu?
ataukah itu sepahit aku mengecup kopi espreso yang kau suguhkan?
katakan padaku seperti apa rupa cinta?
apakah itu terpahat dua dimensi seperti mural pada pahat batu?
atau setajam duri yang tumbuh pada batang bunga mawar merah?
apakah pelangi itu indah? tapi kenapa aurora kutub utara tak kalah cantiknya?
kenapa orang orang sulit membedakan banyaknya ngengat indah dengan kupu kupu?
apakah di pikiran mereka ngengat selalu buruk rupa, seram dan tidak secantik kerabatnya?
lagi lagi kubertanya tentang ketulusan, tentang hari dan diri
lagi lagi kubertanya tentang keadaan, tentang besok dan nanti
semua adalah rencana pada yang dekat atau yang tak mungkin dalam waktu
semua akan beranjak dan semua akan berubah, tak hanya usia tapi perhatian
ada banyak rindu yang terkubur,Â
tapi ada juga rindu yang berbuah tak terpanen dan membusuk ketika jatuh
ada cinta yang bebunga dengan sempurna
tapi ada juga yang tak terlihat karena terhalang banyak keindahan yang hadir
seperti itu kini aku terasing pada lautan kasih sayang yang lebih tapi entah untuk siapa?
kau memberikan kisah cinta yang nyatanya bukan untukku, tak sesempurna imajiku
aku adalah pemeran pengganti bukan pemeran utama yang tiba tiba lenyap dari radarmu
aku rasa lelah, sandiwara ini adalah naskah acakkadut yang tak mampu menampung tangisku
aku pemeran pengganti, terluka sakit dan berirama duka yang meresap pada sanubari
Pakulonan Barat, 14 Juni 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI