Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memulai Lagi Setelah Luka

6 Juni 2022   11:36 Diperbarui: 6 Juni 2022   11:48 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sembilu mengiris senja
meninggalkan jala yang kosong
dan perahu perahu kehilangan nelayan
kail kail tergantung  menyisakan umpan tanpa pemancing

semburat fajar kesiangan
lahan lahan sudah berkerubung gulma
petani petani sudah tak lagi memanen rindu
karena umbi yang ditanah dan buah yang menggantung tak lagi hadir

hujan turun dengan tergesa
berlalu tanpa menghadirkan kenangan
jalanan tak lagi basah semua hanyut kedalam bumi
sehaus itu bumi menikmati segerimis kelam yang jatuh dengan pelit

tidak ada keajaiban semua telah pudar
mungkin bumi akan berhenti berotasi, dan matahari ingin mengambil cuti panjang
bulan yang sepi telah sejak lama mengepak semua halaman untuk migrasi ke galaksi sebelah

kau dan aku sudah tidak menjadi kita
tidak ada yang mengikat, kau bisa bernapas lega, dan puas puas mengambil oksigen
aku dan kau tak lagi saling bertaut apapun
semua yang dibangun telah jatuh, terbelah, retak dan tak dapat kebali sebaik semula

lagu lagu romantis telah kusut dan sulit dibedakan dengan kesenduan
lagu lagu sedih tak lagi nyaman di dengar, hanya duka dan luka menyayat

akupun bersiap pergi mengikuti lorong persegi warna neon
mengikuti pergi menemukan hari hari yang menakjubkan dan tak teduga
bagai ketelanjangan, tak kubawa apapun dari tempat yang kini sepi dan sunyi
ada petualangan di balik lorong, tanpa perlu mengulang perih hanya perlu memulai lagi

Pakulonan Barat, 6 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun