aku memaksakan hari untuk menjadi utuh
tapi nyatanya aku adalah gulma dalam duniamu
tak berguna, tak dianggapÂ
tak bisakah aku jadi teduh dalam gersangmu?
tak bisakah aku menjadi arus hangat dalam dinginmu?
tentu jawabannya tidaklah mungkinÂ
tentu kan akan pernah terjadi
aku adalah gelap gulita
cahaya itu apa? hanya menyinari laraku saja
aku adalah grimis tak berakhir
dalam halimun yang pekat dan tak bekesudahan
dan seperti maumu aku ada di sebuah batas yang kau cipta
tepat membangun dunia abstrak di batas yang kau buat untuk benar benar jarak buatku
ya sudahlah
aku tetap ada, aku hanya hiasan
peduli apa yang penting hidup
jadi penghuni istana yang dingin
tempat para selir yang terbuangÂ
yang terjerat dan berduka di ujung istana
sayangnya aku tak seperti mereka
aku sudah mematikan hatiku, sesaat aku dicampakan
aku adalah ratu dari diriku sendiri,Â
sampai mereka bilang aku selir kesepian
dan aku hanya tertawa kecil menanggapi
justru sepi adalah kenalan yang setia temani hari
jusrtu sunyi adalah kemerdekaan sesungguhnya
tak tahukah jika harem adalah lahan peperanganÂ
dan untuk apa menyianyiakan upaya unuk berdaulat
jika sama sama derita, kalah jadi debu, menang jadi arang
dan di istana yang jauh dari keramaian hiruk pikuk istanaÂ
aku menikmati drama yang mereka buat dengan damaiÂ
Dalam beberapa kisah cerita Wuxia/XianXia Drama Mandarin, Selir yang terbuang akan di asingkan ke bagian lain istana yang disebut Istana Dingin, bukan berarti istana Es ya hanya mungkin area yang tidak akan di jamah Kaisar/ Raja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H