pernahkah selama ini ku sekalipun memikirkanmu?
saat tiba tiba kau datang dengan manis dan senyum centil
lalu menyodorkan sekotak susu uht rasa coklat
nyatanya benar suka itu hadir karena biasa
mungkin pada yang lain tidak demikian, tak semua maksudnya
beberapa justru terpesona pada pandang pertama
tapi saking bisingnya dirimu hadir disetiap kesempatan,
menarik atensiku, mengalihkan pandangku
memerah jambu, sama seperti kau tergila gila warna itu
apakah akulah pangeran dalam mimpi mimpimu?
yang kau bilang mungkin separuh dari dirimu.
apakah akulah bintang pada lamunanmu?
yang kau sebut yang menuntunmu padaku
sampai kamu benar benar hadir dalam duniaku
kita sama sama berotasi dan saling berevolusi
kita menjadi satu, saling menerima dan memotivasi
aku berubah dan kaupun begitu, sama sama ubah presepsi
aku adalah kesamaan yang kadang menjadi antonim
kamu adalah antitesis dalam hidup yang hadir karena seringnya
seringnya datang dan tersenyum centil
senyum yang hanya untukku
engkaulah cinta yang meratui hatiku kini
dan ya betul tempatmu disisiku baik dalam tidur dan duduk
dan ya benar hadirmu adalah hal hal yang menggenapi satu sama lain
semoga semua ini akan abadi, seperti doa yang terus mengalir
dan tiap kali kuingat susu kotak uht itu nyaris selalu teringat dirimu,
rasa yang tak berubah hingga 20 tahun berlalu
Pakulonan Barat, 18 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H