Pada sebuah ruang yang memuat hal hal tiga dimensi
Dan  waktu yang menjadi komponen jadi dimensi ke empatnya
Aku dan dirimu berada bersebelahan tapi nyatanya kita tak sama
Sama sekali berbeda, entahlah rasanya kita tidak mampu berirama
Seperti pantun yang berbalas atau lagu lagu yang mengalun di pikiran
Selalu hanya nada sumbang yang terdengar parau tiap kali bicarakan kita
Waktu adalah kesempatan dan sebuah tempo dalam kehidupan
Dan Ruang adalah tempat dimana waktu membantu evolusi dan revolusi
Tapi lagi lagi tidak pernah sama, walau pernah sama sama berdiri disini
Pada ketinggian serta titik koordinat yang sama dalam waktu yang lain
Apa sebetulnya yang memisahkan kita? Tahukah?
Nyatanya sampai kini tidak kutemukan jawabannya
Kita adalah penjelajah pada masa masa yang berbeda, mungkinkah demikian?
Apakah kau adalah keberadaan asing di muka bumi ini?
Ataupun mungkin aku sebetulnya alien? atau salah satu dari kita hantu?
Kitakah adalah bagian dari supernova, multi dimensi atau misteri iluminati?
Aduhai apapun itu nyatanya kau tak pernah secara nyata kumiliki
Baik pada hati dan raga,
Pada ruang dan waktu yang bersejajar tegak lurus
Maukah sekali saja ceritakan tentang kisah ku, atau tulis ulang kisah ku
Beri sebuah jarak spasial yang melenceng untuk mengizinkaku mengenalnya
Lebih dekat sepeti kulit ke kulit dan hembus nafas pada satu periode sepemikiran
Mungkin aku akan sedikit bahagia untuk sekedar memberi kenang kenangan
Ruang dan waktu berhenti sekejap dan membekukan semuanya
Ruang dan waktu melambat lalu kembali semua terjadi begitu saja
Nyatanya semua tak ada perubahan, hanya saja kini hanya aku yang tersisa
Pakulonan Barat, 11 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H