tak ada yang menyadari sorot matanya
mata sayu yang terlihat baik baik saja
padahal jika lebih jeli lagi disana ada dukaÂ
walau lebih sering penuh dengan sukacita
kenapa aku tahu?
aku selalu bersamanya nyaris setiap waktu
menangkap dan memperjelas semu hal di depan matanya
sebagian cahaya cahaya akan melewatiku sebelum masuk ke korneanya
tak pernah ada yang sadar dari matanya yang indah
ada beribu rasa yang bisa di terjemahkan dalam banyaknya halamanÂ
ada jutaan huruf yang dapat tulis dengan irama yang berapi api kadang lembut
kenapa aku tahu?
lagi lagi aku lebih sering bersamanya
nyaris dari setengah harinya kecuali dia tertidur
dia melihat melaui aku, yang bertenger manis di hidungnya
disangga bagian atas kuping kanan kiri, ya aku kacamatanya
aku bersamanya dalam gemerlap hari hari
aku bersamanya dalam warna warna rupa rupa
aku bersamanya menyaksikan beragam kondisi cahaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H