Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan yang Cemberut

11 April 2022   20:07 Diperbarui: 12 April 2022   20:49 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pada bulan yang mati di periode yang sejajar dengan bumi,
dia yang cemberut tak tampak dan langitpun lengang tanpanya
pada seperempat bulan yang membetuk sabit dari pantul surya yang benderang,
merajut lagi agar menjadi lengkap sempurna utuh terang bulat memenuhi imaji dikepalamu


kemudian si genit akan terang saat bumi berada diantara bintang utama bimasakti
pada posisi sejajar bagai sederet kawan lama pada saat shift mereka bebenturan
purnama penuh dan bulan yang jadi riang penuh dan terangbenderang
sekuat dia memantul cahaya sampai lalu dilahap mata telanjang manusia


kini jadi centil dengen sederet pujian pujian tentang cantiknya purnama
betapa kuatnya daya tariknya sampai pasang pasang laut ingin menggapainya
kemudian waktu berlalu lagi dan sabitnya yang terbalik berlawanan
hingga sampai pada pase yang mulai membuatnya masam cemberut lagi

bulan dan hari harinya 

dari satu sudut ke sudut lainnya bagai pijak tentang bagaimana hidup
karena nyatanya selalu ada pase dalam hidup mari sempurnakan dan lengkapi
bulan yang tak punya cahaya sendiri selalu di ujar paling cantik dari matahari

belajarlah jadi bulan datang dan pergi sebagai penanda


karena bahkan si cemberut yang tak bersinar sendiri tak berarti sia sia
seperti itu kamu, akan selalu ada cahaya yang datang padamu, dyala dari diri atau terpantul
semuanya canti semuanya tampan dan laksana indanya pada cipta cipta Tuhan

11 April 2022

Pakulonan Barat, Kelapa Dua - Tangerang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun