Dimana nabi Yusuf AS mengartikan mimpi tersebut melalui mukzijat yang di dapatnya dari Allah SWT mengenai tujuh tahun kedepan negeri akan subur dan selanjutnya tujuh tahun kemudian negeri akan dilanda dengan bencana . Sehingga saran dari Nabi Yusuf adalah dari surplus tujuh tahun pertama negara dan rakyat mesti berhemat tidak boros untuk menghadapi tahun tahun berat kedepan.
Nabi Yusuf diangkat kemudian sebagai penasehat kerajaan, kesabarannya berbuah manis karena Allah SWT tidak akan melupakan hambanya yang tawakal dan sabar. Diakhir cerita kita ketahui jika akhirnya Nabi Yusuf bisa bersatu kembali dengan Ayahnya Nabi Yakub AS, memaafkan saudaranya yang lain dangan ikhlas dan tulus.
Dari sini kita dapat belajar bahwasanya dalam kesabaran dan keteguhan yang penuh dengan cobaan lagi rintangan, dimana jika teguh hati kita pada Allah SWT maka setelahnya akhir waktu kita dihadapkan dengan ujian yang berat kemudian akan membuahkan hasil yang setimpal dengan apa yang kita lalui. Tak salah lah pepatah apa yang ditanam itu yang dituai.
Mari kita berasama sama memperbaiki diri dan mengharap ampunan dan keridhaan Allah SWT , apalagi bersama dalam Bulan Ramadhan bulan yang penuh rahmat, berdoalah kita agar dijadikan manusia manusia yang selamat dan lulus sebagai penerima janji janji-Nya yang nyata baik di Dunia dan Akhirat kelak.Â
Pakulonan Barat, 3 April 2o22
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI