Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Worklife

JHT Satu Miliar Selama Setahun

16 Februari 2022   19:00 Diperbarui: 16 Februari 2022   19:56 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sudah tidak lagi berstatus sebagai pekerja itu tentu merupakan hak kita untuk diambil, status sebagai peserta tersebut secara otomatis lenyap saat perusahaan sudah tidak lagi membayarkan uang iuran. Hasilnya  dananya mentok disitu cek paragraf dari mana datangnya pundi pundi JHT apakah ada uang pemerintah disitu? lalu apa urgensinya menahan uang tersebut? Apakah ini termasuk Investasi Bodong? saya akui dana JHT berganda tiap tahun saldo saya saja cek di laporan tahun 2021 akhir ada tambahan Rp 140.000, dari pengembangan. Entah dananya di kembangkan seperti apa, Saya tidak tahu bisnis apa yang di jalani BP Jamsostek.

Dokpri
Dokpri
Kali ini mengenai spekulasi yang saya ikut kepikiran juga dimana uang tersebut akan digunakan untuk membiayai mega proyek Nusantara alias pemindahan Ibukota Negara ke luasan area baru yang telah di siapkan, serta terkesan mesti kebut dibangun pondasinya sebelum berakhir masa jabatan pemerintahan sekarang di 2024 nanti. Kabarnya butuh dana sekitar 500 Triliun Rupiah lebih untuk membangun ibukota baru. Disini saya setuju ibukota baru ada tapi tidaklah mesti buru buru, apalagi saat pandemi dan keadaan yang sulit ini.

Walaupun sempat ada harum harum berita adanya korupsi 20 Trilun Rupiah awal 2021 tapi tidak adalagi kehebohan berlanjut model kisah Jiwasraya yang lebih di perbincangkan. Dimana kasus korupsi BP Jamsotek disebut akibat salah kelola dana atau apalah. Saya coba telusuri tapi sepertinya tidak ada lanjutannya lagi, Entahlah.

Agar tidak dikira hoax mengenai judul artikel saya, mari saya jelaskan darimana Satu Miliar tersebut. Saya unduh data info dana JHT tahunan, biasanya untuk menyamakan total iuran selam setahun. Kemudian Jreng jreng total dana JHT perusahaan saya per desember 2021 sebesar 1 miliar lebih sedikit, ini adalah akumulasi semua total JHT karyawan dalam naungan perusahaan, bukan pribadi.

Dana tersebut meningkat secara valuasi 300 jutaan sebagai total iuran selama 2021 dan dari saldo awal JHT pesusahaan senilai 770 jutaan di awal 2021 . Karyawan 120 orang dengan 100 aktif dan ada dana yang berpindah karena pencairan JHT karyawan yang sudah bukan pekerja kami lagi, dan saldo yang dimutasi akibat pekerja yang pindah kerja dan melajutkan program BP jamsostek dengan melanjutkan nomor KPJ di tempat baru sehingga dananya mutasi ke akun perusahaan baru.

Dana JHT di BP Jamsostek dikelompokan per perusahaan dan per Kantor cabang Bp Jamsostek. Perusahaan saya kurang lebih memiliki pekerja 100 orang sudah memiliki valuasi rupiah sebanyak itu. Apa kabar perusahaan dengan pekerjanya yang ribuan? Dan dengan latar beragam umr, terlebih tingkatan nilai pokok upah yang jadi landasan iurannya juga besarannya bahkan semakin tinggi level semakin besar nilai pokok perhitungannya. Sungguh akumulasi nilai yang fantastis bukan, bagaimana jika terus bertambah sampai semua karyawan nya masuk usia 56 tahun? berapa banyak nominal terkumpul? 

Apakah kita tidak bisa melihat perubahan kecil sampai umur kita 56 tahun? tentu tidak, semua akan berjalan dinamis dan cepat, apa jadinya jika kita lupa kata sandi aplikasi jmo nya, ganti nomor ponsel, lupa surelnya, namanya berbeda dengan Kartu keluarga, Niknya berubah, ada banyak nomor KPJ. Dan akhirnya sudah berumur sepuh di 56 tahun wara wiri ke kantor perusahaan lalu apesnya data kita arsipnya tidak ada, hadeuh rempongnesse. 

Jadi ingat lagu EGP Duo Maia,hidup sudah susah jangan bikin runyam kita santai saja uwooooooooh uwoooh woooo. emang mereka pikirin , eh gue pikirin hahahhaa, canda JHT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun