apa yang menghadirkan api secara ilmiah adalah segitiga api
yang butuh oksigen, bahan bakar dan tentu pemicu alias pematik apinya
sampai salah satu dari mereka hanya menyisakan bahan bakar dan oksigen sehingga terus berproses
seperti oksigen, aku adalah udara udara yang menghempas semua hambat untuk datang kepadamu
seperti itupula dirimu seongggok kayu kering yang besar dan panjang juga tebal teronggok pasrah
kami saling bersentuhan seperti angin yang dulu menerpa daun daunmu saat basah di terpa embunmu
padahal dulu sebagian banyak oksigen yang mengudara hasil dari perkawianan pohon, zat ara dalam tanah dan sinar matahari
tapi maaf ini hanya umpama kamu kini seonggok kayu kering yang siap jadi kayu bakarÂ
dan aku masa masa oksigen yang siap kapan saja datang untuk berproses bersamamu
lalu Tuhan mematik api dari apa saja yang ada di sekitar kita, seperti elektron petir yang menghampiri,
suhu panas yang diam diam membentuk lingkaran cahaya yang terfokus seperti suryakanta yang mematik api pada daun kering
atau dengan perbuatan bodoh manusia yang membuat api api yang sengaja atau tidak
lalu kami menjadi api yang panas, membakar dan ingin bersaing dengan matahari walau hanya cita cita bodoh
lalu kami menjadi api yang terang yang mengawasi malam malam yang gelap dan menyelimuti hampa dengan asap bakaran
lalu kami menjadi api yang melahap apa saja yang bisa menjadikan kami tetap ada walau ada, yang nanti mesti binasa jadi abu
oksigen akan berganti dengan karbon monoksida dan bahan bakar akan jadi ampas dan debu.
lalu kami datang dan pergi seperti itulah kita pada zona yang siap terbakar dan takut padam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI