Nah yang seperti saya sebut sebaliknya berjalan sepuluh ribu langkah seperti tagline susu penguat tulang memang terbukti mencetak keropos tulang alias osteoporosis.
Sambil berjalan juga membawa kita lebih memperhatikan sekitar kita yang secara tidak langsung mengurangi perasaan depresi serta stress. Apalagi jika lokasi tempat kita berjalan sejuk dan hijau. Menajlang magrib juga bisa sekalian membeli takjil atau bahan perlengkapan memasak untuk periapan berbuka.
Nah jadi jalan kaki santai keliling kampung dan komplek juga meningkatkan silaturahmi. Jangan lupa ya jauh atau dekat rute yang ditempuh kita mesti pakai masker.Â
Jika berjalan dimulai subuh setalah shalat nya maka saat sahur tingkatkan minum air putih agar dehidrasi. Lalu jika btengah hari sebaiknya berfikir dua kali ya kadang cuacanya panas sekali. Serta jika menjelang magrib saat berbuka juga sampai hendak tidur cukupkan minum air putihnya jabgan sampai dehidrasi.
Dengan silaturahmi juga mendekatkan kita pada warga ya namanya juga manusia makhluk sosial kan ya. Jangan sampai ada tetangga yang berprasangka negatif, lantaran tiap hari datang paket daei kurir hasil belanja daring, nanti disangka tak keluar rumah untuk kerja belanja aja. Jangan jangan ngepet babi hehehhe.
Padahal kan tetangga kan gak perlu tahu penghasilan kita, toh bsekarang sudah banyak kerja yang menghasilkan dan tak perlu menuntut kehadiran kita di kantor.Â
Efek berita tentang Babi ngepet di Depok yang ternyata kebohongan yang dibuat buat. Dan viralnya seorang ibu yang diwawancara dan nuduh tetangganya Samapi dilepar rumah tetangga nya itu. Astaghfirullah jangan sampai kita termasuk orang orang tukang fitnah dan berprasangka negatif.
Saat Ramadhan juga membantu mengeluarkan keringat tidak kalah penting karena menjaga kesehatan termasuk perintah Allah SWT untuk menyayangi tubuh kita sendiri. Jalan kaki sehat ya tidak repot dan tidak keluar biaya.Â
Tetap semangat tetap sehat tetap bugar saat berpuasa dan mari jalankan budaya hidup sehat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H