Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mohon Maaf Tulisan Ini Sedikit Maksa!

29 Desember 2020   17:50 Diperbarui: 29 Desember 2020   18:15 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sebagai pasangan yang telah menikah kita juga jangan egois, begitupun jika belum menikah. Dalam bersosialisai pula kita tidak boleh egois kita mesti melihat semua hal dalam segala sudut pandang agar pikiran kita jernih.

******

Hal-hal yang kritis di negeri ini adalah lupa dan melupakan, ini pandangan saya ya. Lupa jika kodrat kita sebagai rakyat dan lupa diri segai orang yang dipilih rakyak juga melupakan apa yang dijanjikan saat menarik hati rakyat. Seperti keluarga transparansi adalah hal yang paten dalam membangun sebuah negar dan mempertahankannya. 

Lupa kodrat kita sebagai rakyat adalah lupa jika kita harus memaksimalkan apa yang ada di hadapan kita. Lupa jika kita jangan mudah terpancing oleh segala isue yang memecah belah rakyat dan melupakan jika yang mayoritas mesti melindungi yang minoritas, dan sama sama tidak bersikap kasar bagi kawan, rekan, keluarga yang tidak sependapat dalah berbagai pandangan.

Janganlah melupakan jika kita sama sama pernah belajar PMP, PPKN, pendidikan Kewarganegaraan dan apalah sebutannya kini. Disana kita diajarkan tenggang rasa, toleransi, tanggung jawab dan berbagaimacam ajaran untuk menjadi manusia yang berlandaskan pancasila.

Sebagai wakil rakyat pun mesti punya empati dan simapati toh sama sama juga pernah mengeyam pendidikan, dan pasti belajar juga pelajaran yang saya sebutkan tadi. Jangan sampai berakhir menghiasi majalah serta koran nasional atas perilaku tak terpuji bahkah jadi pemberitaan majalah hidayah yang meceritakan terkena azab dari yang maha kuasa. Semoga amanah ya bapak ibu yang menjabat sebagai wakil rakyat.

Sebagai wakil rakyat juga mesti memberi contoh dan tauladan yang baik bagi rakyat dan jika salah janganlah ragu untukmeminta maaf dan bertanggung jawab. Jangan pula nanti ditulis dalam buku sejarah sebagai penjahat yang menodai hati nurani rakyat, sesuangguhnya omongan warganet sangat sangat perih.

Sebagai pemimpin berserta perangkatnya, baik di daerah baik di pusat mestilah benar benar mmebantu rakyat, jujur dan amanah serta menunaikan janji janjinya selama kampanye. Jangan sampai memamfaatkan kekuasaan untuk keuntungan pribadi. Kekayaan bisa di cari dan toh uang tidak bisa membeli sgalanya. jika............ jika uangnya kurang hehehehhee.

Jangan sampai melupakan tujuan anda jadi pemimpin adalah untuk memajukan rakyat. Jadilah kebanggan jadilah pemimpin yang dirindu oleh rakyatnya setiap saat , jangan biarkan rakyat menjerit karena ketidakadilan. Karena tantangan yang besar adalah tidak lupa, melupakan dilupakan dan pura pura lupa karena dengan mengingat hal hal di masa lalu akan mebawa perubahan yang besar dengan menemukan solusi untuk masalah dari hal hal di masa sebeumnya dan mempertahankan yang baik yang telah terjadi agar semakin baik dan berkesinambungan.

Sekali lagi jangan lupa, jangan pura pura lupa seperti yang pinjam uang lalu amnesia dan galakan yang ngutang, jangan mlelupakan semua hal yang terjadi karena itu adalah pengalaman yang berharga untuk bersikap dan bijaksana. Agar tidak dilupakan dan berakhir sebagai hal hal yang memalukan.

Cukup sekian dan terima kasih, jadilah bijak ya teman teman semua dan jadilah kita orang berpandangan luas. Amalkan segala ilmu yang baik dan jauhi lah hal hal yang buruk karena yang pertama menolong dirimu selain Tuhan adalah dirimu sendiri ya.

sekali lagi mengikuti judulnya mohon maaf tulisan ini sedikit maksa , semoga berkenan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun