Musim akan berganti sesuai waktunya, dia tidak pernah melihat penangganggalan dikalender. Tidak pernah punya jadwal pasti, tapi yakin akan datang, lama atau sebentar.Â
Musim berganti tidak pernah telat karena mereka tidak ditakdirkan untuk terikat dengan waktu yang itu itu melulu. mereka merdeka dari jam kerja yang di bebankan manusia ke manusia.
Musim selalu bergerak dengan keseimbangan, karena waktu yang mereka lalui adalah sebab akibat dan manifestasi atas kerjasama unsur unsur alam, dari dalam yang bergerak dari dalam bumi yang kita pijak, apa yang dikendalikan gravitasi bumi, apa yang hadir di bawah asmosfir dan apa yang menginterupsi dari luar bumi.
Musim kini sudah tidak menentu ?bukan maunya dia, akan tetapi karena dia bergerak sesuai perubahan yang dinamis. Perubahan yang terjadi oleh sebab akibat.Â
Dia bergerak datang dan beranjak sesuai apa yang membentuk ukuran masing masing musimnya. Sama seperti pagi menyambut terbit nya matahari dan bulan yang sudah mengintai di sore hari lalu menjadi simbol terang di malam.Â
ah musim tahukah kamu aku suka rinai hujan yang rintik dan gerimis, sambil duduk sanatai menikmati secangkir teh dan semangkuk mie rebus. Tapi aku juga suka terik matahari saat aku menjemur pakaian dan angin yang sepoi sepoi bahagia jika pakaian itu kering sempurna.
Ya semoga berjumpa lagi semoga baik baik saja, setiap musim ada kenangannya ada ceritanya dan ada banyak cita cita dan harapan yang di panjatkan.Â
salam bersahaja untuk penikmat hari , pekerja keras dan rekan rekan yang positif. Sehat selalu dan terus berkarya.Â
Kelapa Dua - Tangerang, 24 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H