Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Kolang Kaling dari Pohon Aren yang Banyak Gunanya

11 Mei 2020   20:39 Diperbarui: 11 Mei 2020   20:43 4208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buah Atap adalah buah yang dihasilkan pohon aren, kenapa tidak disebut buah aren saja ya? Ada yang tahu?

Mungkin kata atap di sebut karena fungsi dedaunan yang mirip kelapa ini biasa digunakan untuk atap pada zaman dahulu, sama seperti fungsi daun kelapa juga sebagai bahan atap. Air nira aren pula digunakan untuk bahan dasar gula merah aren. Warnanya biasanya lebih merah bahkan air Nira Aren juga dapat langsung dikonsumsi. Cocok buat berbuka juga karena mengandung glukosa alami.

Pohon ini terkenal banyak mamfaatnya,pada batang pohon ini ada bulu-bulu ijuk yang berwarna hitam dan pada akhirnya di produksi menjadi sapu ijuk. Di daerah Jawabarat dimana masyarakatnya menggunakan Basa Sunda pohon ini disebut Kawung dan buahnya disebut buah Cangkaleng atau Curuluk , sedangkan untuk sebutan untuk kolang kaling adalah hasil produksi setelah buah direbus untuk menghilangkan getahnya. Getahnya sangat gatal jika terkena kulit jadi mesti di rebus terlebuh dahulu agar getahnya luntur dan dapat dikupas.

Buah ini merupakan endemik asli Asia tenggra yang tersebar di mulai dari timur India hingga kepulauan Nusantara dan semenanjung Malaya. Buah ini punya nama latin Arenga pinnata termasuk dalam pohon palem paleman. Walau bukan termasuk species terancam punah tapi pohon ini sudah mulai jarang. 

Dalam bahasa Belanda bernama glibbertjes jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia dapat ditulis dengan kalimat  benda licin kecil yang merujuk bentuk olahan kolang kaling yang licin. Buah ini juga memiliki kandungan air yang tinggi, seperti saudaranya palem paleman nya kelapa bisa membantu mengatasi dehidrasi.

Biasanya buah ini paling banyak ditemukan di bulan Ramadhan, walaupun produksinya selalu ada sepanjang tahun karena buah ini tidak mengenal musim. Saat ramadhan buah ini paling sering dibuat olahan kolak bersama pisang.

Buah ini mengandung Zat Gelatin dikenal untuk membantu mempercepat rasa kenyang sehingga mengontrol rasa lapar dari nafsu makan yang berlebihan. Dangan kandungan protein, karbohidrat, vitamin, kalsium, potasium, zinc, zat besi, antioksidan, dan antiinflamasi tentu Kolang klaing dengan gizi komplek bagus untuk menu berbuka puasa. Zat besi dalam kolang kaling pula dapat membantu mecukupi kebutuhan zat besi pada penderia anemia.

beautynesia.id
beautynesia.id
Kolang kaling jika kita perbandingan dengan segelas susu sapi segar seberat 100 gram akan mengandung 125 miligram kalsium, sedangkan hasil olahan buah aren ini alias kolang kaling memiliki kandungan sebanyak  91 miligram kalsium per 100 gram. Tandanya julah kalsium yang terkandungnya cukup tinggi dibanding buah tropis pada umumnya.

Olahan yang saya suka adalah kolang kaling di rebus dengan gula pasir putih dan daun pandan juga dapat diberi pewarna makanan hijau untuk pewarnanya. Rasa manis nya juara. Karena dasarnya buah ini nyaris hambar sebetulnya, ada rasa unik kolang kaling tapi manisnya tidak semanis buah tropis.

Kadang adapula yang sudah dijual dengan warna merah muda begitu tapi rasanya suka sepet kalau saya makan, Karena tidak enak jadi lebih suka buat sendiri. Karena rasa sepetnya jadi saya kurang suka. Adapula rekan yang meramunya dengan merebus dengan minuman soda rasa strawbery. Belum pernah coba tetapi kata teman rasanya yahuttt.

Nah kamu sukanya kolang kaling dengan diolah apa?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun