Melaksanakan Ibadah Haji adalah salah satu kewajiban bagi semua Umat Islam di seluruh penjuru dunia, kewajiban yang melibatkan Fisik, Jiwa dan Harta. Kewajiban ini adalah mimpi yang di impikan oleh semua kaum Muslim di dunia, karena mungkin tidak semua akan sempat untuk melaksanakannya ada embel embel jika mampu untuk melaksanakannya.Â
Kenapa mesti ada embel embel jika mampu, karena Haji butuh stamina yang kuat dan prima karena sebagian prosesi Haji membutuhkan tenaga lebih seperti Tawaf dan Sa'i, ada banyak ritual ibadah yang mesti di lakukan hampir selama dua minggu. Butuh Fisik yang kuat untuk beradaptasi dengan lingkungan di Arab Saudi yang beriklim gurun yang pasti sangat berbeda dengan iklim di Indonesia. Juga butuh jiwa yang kuat, selain tubuh yang sehat juga butuh perasaan hati yang tulus dan ikhlas, Jiwa jiwa yang selalu merindukan Rabnya.
     Lalu Harta dibutuhkan untuk Ongkos perjalanan pulang pergi dan bekal selama di Arab Saudi. Bagi yang kelebihan harta mungkin masalah ini tidak terlampau repot untuk mereka tapi bagi saya yang berpenghasilan menengah butuh banyak waktu untuk mengumpulkan Ongkos Naiki Haji yang tahun lalu sudah menyentuh angka 3,4 juta rupiah lebih.
     Kesadaran saya muncul tepat akhir tahun 2018 ya sekitar seminggu lalu. Ada perasaan berkecamuk di dalam diri saya, ada rasa takut jika kematian memanggil lebih cepat sedang saya hanya lebih banyak bersenang senang dengan apa yang saya punya sekarang. Ada rasa bersalah di mana saya lebih banyak menghambur uang di saat banyak diantara rekan dan saudara muslim lainnya memimpikan ibadah ke tanah suci. Saya adalah pribadi yang boros dan ya cenderung lebih ingin memusakan masa masa memiliki penghasilan sendiri.Â
     Saya malu pada diri sendiri, padahal jika seyogyanya niat itu muncul lebih awal atau ibarat jika bisa di balik ke 10 tahun lalu mungkin saat itu saya telah menyisihkan hasil kerja saya maka kemungkinan telah terkumpul modal untuk Naik Haji karena syarat untuk mendaftar Haji reguler adalah telah melakukan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) senilai 25 juta rupiah.
     Tapi rasa menyesal itu membawa saya pada pandangan yang lebih bijak, tak perlu meyalahkan apa yang terjadi saat saat itu biarkan pahit itu menjadi cambuk untuk saya lebih giat lagi menabung. Anggap lah penghasilan saya 3 juta perbulan dan dengan kesadaran tulus saya sisihkan 10 persen penghasilan untuk di tabung maka saya akan memiliki kesempatan untuk mengejar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.
     Sesaat di jumat lalu saya bertemu dengan laman website dari Bank Danamon, untuk unit usaha syariahnya melalui Bank Danamon Syariah sesaat saya langsung jatuh cinta setelah berusaha mencari Tabungan yang inshaAllah akan membawa saya ketanah suci nantinya, #SaatnyaBerhaji Amin.
     Di senin kemarin saya berhasil menutup tahun 2018 dengan seulas senyum dimana telah membuka tabungan BisaIB walaupun  saya belum dapat membuka tabungan Rencana Haji IB karena terkendala surat domisili, dimana saya mesti membuka Tabungan Rencana IB sesuai domisili KTP , karena KTP saya DKI Jakarta tetapi saat ini sedang berdomisili di Kota Tangerang. Tetapi saya tidak berkecil hati karena salah satu syarat untuk memiliki tabungan Rencana Haji IB adalah memiliki Rekening Utama. Selanjut nya tinggal berkesempatan membuka Tabungan Rencana Haji IB sesuai domisili saya di Jakarta toh jarak nya tidak jauh dari Tangerang.
     Kenapa memilih di Bank Danamon Syariah? Selain kepastian medapatkan Nomor Posri , ada banyak kemudahan melakukan pendaftaran haji di seluruh kantor cabang berlogo IB di seluruh wilayah domisili. Gratis tarik biaya tarik tunai ATM melalui jaringan Mastercard di Arab Saudi juga layanan ATM @4 jam di lebih 10.000 ATM (jaringan Danamon, Prima, Bersama Maestro dan MAsterCard elctronic), Dapat digunakan sebagai debit di toko merchant berlogo MAsterCard Electronik dan Layanan Mobile bangking 24 jam.Â
     Mari mulai Resolusi 2019 dengan semangat inshaAllah akan di mudahkan jalannya oleh Allah SWT. Saya sudah memulai Resolusi saya untuk menabung Rencana Naik Haji di Danamon Syariah , anda kapan? jangan sampai menyesal seperti saya dan bersyukurlah tidak ada kata terlambat . yuk siapkan sedini mungkin. Informasi lengkap disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H