Mohon tunggu...
Fajar Muhammad
Fajar Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UHAMKA (Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka)

don't let anyone distract you from your goals

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Media Sosial berfungsi sebagai Media untuk Dakwah Interaktif Dikalangan Pemuda

9 Januari 2025   22:50 Diperbarui: 9 Januari 2025   22:50 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi, penggunaan media komunikasi telah berkembang begitu pesat. Ada banyak opsi untuk menyampaikan dan mengakses informasi, termasuk media konvensional seperti media cetak dan elektronik, tetapi yang paling populer saat ini adalah media sosial. Media sosial kini menjadi sarana untuk menghabiskan waktu para generasi muda di media sosial untuk bersosialisasi, mencari hiburan, dan mendapatkan informasi. Media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari, baik secara positif maupun negatif.

Media sosial tidak hanya dapat dengan cepat menyebarkan informasi, tetapi juga dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja tanpa memfilter informasi yang akurat atau dirancang khusus. Karena kemudahan teknologi seperti media sosial, kerentanan sosial dapat muncul. Kehidupan manusia mengalami kemajuan seiring dengan kemajuan teknologi, meskipun sebagian dari kemajuan tersebut justru mengalami kemunduran. Kita dapat melihatnya dari perspektif kognitif, mental, dan etika. Generasi Z adalah salah satu contoh individu yang mengalami ketergantungan dunia maya setelah menggunakan media sosial. Oleh karena itu, kita harus menggunakan media sosial dengan bijak dan positif. Salah satu caranya adalah dengan menggunakannya sebagai sarana untuk mencari informasi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, terutama ilmu syar'i.

Pentingnya Dakwah di Media Sosial dan Pembentukan Karakter

Dakwah adalah bagian penting dari agama Islam karena merupakan kegiatan yang menentukan apakah dakwah berhasil dan apakah ajaran Islam akan masuk ke dalam hidup manusia. Ini karena ajaran Islam memerlukan penyebaran dan transmisi. Dan media sosial memungkinkan dakwah untuk menjangkau audiens yang sangat berbeda dengan cepat dan efektif. Pesan keagamaan dapat disampaikan dalam bentuk video pendek, infografis, live streaming, dan bahkan podcast, yang membuatnya lebih menarik dan mudah dipahami oleh generasi muda. Misalnya, da'i muda seperti Ustaz Adi Hidayat atau pendukung keagamaan di media sosial dengan mudah membahas masalah pemuda saat ini. Media sosial memiliki banyak manfaat. Oleh karena itu, dakwah harus diarahkan untuk membantu generasi muda memahami betapa pentingnya nilai-nilai Islam dalam hidup mereka. Dakwah dapat menjadi sarana efektif untuk membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan setia dengan menanamkan akhlak mulia, etika bermedia sosial, dan tanggung jawab spiritual.

Bentuk Dakwah Bil Lisan dan Bil Qalam di media sosial

Media sosial telah berkembang menjadi salah satu platform utama untuk berkomunikasi dan berbagi informasi di era digital yang semakin maju. Dalam konteks dakwah dan syiar Islam, media sosial memberikan peluang besar untuk menyebarkan pesan Islami secara luas dan efektif.

Di era komputer dan internet saat ini, Dakwah bil lisan, juga dikenal sebagai dakwah melalui lisan, telah berkembang menjadi lebih interaktif dan dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Contoh bentuknya Live Streaming Melalui platform seperti Instagram Live, Facebook Live, atau YouTube Live, pendakwah dapat menyampaikan ceramah, penelitian, atau diskusi secara langsung. Fitur-fitur ini memungkinkan audiens berinteraksi secara langsung melalui komentar dan tanya jawab.

Platform seperti Reels dan TikTok memungkinkan pembuatan video pendek yang kreatif dan menarik yang menyampaikan pesan agama secara singkat dan padat dengan menggunakan musik, efek visual, dan bahasa yang mudah dipahami untuk menarik perhatian generasi muda. Lalu, Podcast memungkinkan pendengar mendengarkan ceramah atau kajian agama kapan saja dan di mana saja karena format audio ini memungkinkan mereka untuk mendengarkannya sambil melakukan aktivitas lain.

Di era digital, Dakwah bil qalam, atau dakwah melalui tulisan, juga mengalami perubahan. Pendakwah dapat membagikan quotes inspiratif, ayat Al-Quran, hadits, atau tulisan reflektif melalui Posting Teks, di platform seperti Facebook, X, dan Instagram. Atau Artikel Blog, Pendakwah dapat menulis artikel yang lebih panjang dan mendalam di platform blog seperti WordPress atau Blogger. Artikel-artikel ini dapat mencakup berbagai topik keagamaan, mulai dari fiqih hingga sejarah Islam.

 

Regulasi Berdakwah di Media Sosial

Dakwah di media sosial dapat menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai Islam. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mendakwah melalui media sosial ini, Pertama, Niat ini sangat penting, bahkan lebih penting dari amal saleh itu sendiri. Jadi, itu harus dilakukan dengan ikhlas dan mujahadah atau bersungguh-sungguh untuk menghindari riya', pamer, ingin dipuji, atau mendapatkan pujian. Untuk alasan apa kita harus bermujahadah? Karena mengikhlaskan keinginan itu sulit. Kedua, Menjaga integritas ilmiah. Dia selalu berusaha mencantumkan sumber dari mana ilmu atau keuntungan itu diperoleh, tanpa mengubah sumber dan mengklaim ilustrasi sebagai miliknya. Ketiga, yang paling penting adalah mampu menerapkan apa yang dibagikan di media sosial, bukan hanya membagikan pengetahuan tetapi tidak melakukannya sendiri. Berdakwah di media sosial adalah cara yang bagus untuk menyebarkan kebaikan, namun, kita perlu melakukannya dengan hati-hati dan bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun