Partai Golkar Kota Bekasi amblas alias gagal dalam kontestasi Pilkada Kota Bekasi 2024. Bagaimana tidak, selain gagal menghantarkan calonnya meraih kemenangan hal itu juga ditandai dengan menurunnya persentase peralihan suara di Pilkada. Bayangkan, Calon Kepala Daerah yang diusung Partai Golkar hanya meraih 6 persen suara.
Politisi Muda Partai Golkar Kota Bekasi, Alifia Nur Indah mengatakan kegagalan tersebut dikarenakan mesin Golkar yang dipimpin Oleh Ade Puspitasari tidak berjalan. Selain itu, Golkar Kota Bekasi juga tidak menyumbangkan saksi di TPS.
"Ini suatu kegagalan total bagi Partai Golkar. Golkar selalu memang dalam kontestasi Pilkada. Sementara di Pilkada kali ini, jangan kan menang. Peralihan presetase suara saja menurun drastis. Bayangkan hanya enam persen," Kata Sekretaris GEMA MKGR Kota Bekasi itu.
Lanjutnya, Kepemimpinan Golkar Kota Bekasi  dibawah pimpinan Ade Puspita Sari harus dievaluasi."DPD Jawa Barat dan DPP Golkar harus segera mengevaluasi ini. Karena itu kegagalan total," sambungnya.
Dirinya memaparkan, kampanye terbuka paslon 02 yang diusung Golkar tidak diadakan, Konsolidasi tidak maksimal memenangkan cakada golkar tidak dilakukan serius oleh ketua DPD bahkan terlihat saling menyalahkan.
"Proses saksi adalah kewajiban yg sakral tapi tidak dilakukan bahkan ketua DPD menyampaikan di seluruh stake holder partai golkar kota bekasi secara terbuka saat ini kita tidak ada rekuitmen saksi untuk menjaga suara di TPS, bahkan para peserta yang hadir dirapat tersebut kaget dan heran," ungkapnya.
Lanjutnya, Rapat di hadiri ormas pendiri,sayap, PK dan PL bahkan anggota fraksi dalam hal yang vital saja seorang ketua DPD seolah tidak mau cape bahkan terkesan mengabaikan kewajiban ad art partai golkar. Yang mna partai golkar hari ini seperti partai kosong yang tidak memiliki marwah padahal golkar adalah partai besar apalagi dalam setiap momen pilkada golkar selalu punya andil bahkan menjadi bagian pemenang.
"Pilkada 2024 menjadi mimpi buruk partai golkar kota bekasi dibawah kepemimpinan ketua DPD yang tidak punya integritas politik bahkan tidak terlihat semangat berjibakunya untuk mengawal kandidat cakada dari partai golkar untuk memenangkan pilkada 2024. malah saling menyalahkan keadaan, inilah resiko dalam menentukan seseorang menjadi cakada dari partai golkar tanpa mekanisme kepartaian," sambungnya.
Sementara, Politisi Muda Partai Golkar, Syahrul Ramadhan Mengungkapkan salah satu hancurnya Partai Golkar di Pilkada Kota Bekasi saat menentukan cakada tersebut bersifat ekslusif bahkan sebagai kader hanya tahu dalam proses akhirnya.
"Dalam situasi ini yang paling bertanggung jawab adalah nahkoda partai golkar kota bekasi yaitu ketua DPD partai golkar kota bekasi. saya sebagai kader partai golkar berharap ada tindakan tegas dari DPD provinsi jawa barat atau DPP partai golkar untuk mengambil tindakan organisasi," tururnya.
Diketahui, Pada Pilkada Kota Bekasi 2008 - 2013 golkar andil menjadi bagian pemenang. Kemudian, 2013 - 2018 Golkar menjadi pemenang dieksekutif. Begitupun, pada 2018 - 2023 bahkan golkar kembali menang walau pun ada persoalan kader golkar tertangkap oleh KPK melakukan korupsi.
"Tetapi 2024 golkar kota bekasi seluruh kader nya dipermalukan di hadapan masyarakat kota bekasi dengan tidak melakukan langkah kemenangan secara maksimal. Tetapi hanya sekedar nya saja. partai golkar adalah partai besar yang memiliki ketangguhan politik dalam setiap kontestasi politik. tetapi hari ini partai golkar hanya menjadi guyonan memalukan oleh partai lain di kota bekasi," ujarnya.
"Ini semua akibat dari lemahnya leader ship di partai golkar kota bekasi. Demi kebesaran dan kejayaan partai golkar sudah saat nya berbenah diri. karena evaluasi sebuah kompetensi kepemimpinan suara kader golkar ini jangan di jadikan sebagai kritik yang dianggap tidak fatsun tetapi harus dimaknai secara utuh agar menyadari kekurangan dalam diri sehingga golkar akan kembali marwah nya dikota bekasi menjadi partai yang diperhitungkan langkah - langkah politiknya," sambungnya.
Lanjut, Syahrul Partai golkar hanya mendapat enam persen di pilkada 2024 di kota bekasi ini mencederai dan menjadikan mimpi buruk disiang bolong. merusak marwah partai golkar dan menghilangkan kewibawaan dan kebanggan menjadi kader partai golkar di kota bekasi.
Dirinya menilai Ade Puspita Sari hanya mementingkan pribadi dan kroninya sehingga target kemenangan di Pilkada Kota Bekasi gagal total dan amblas total.
"Tidak ada saksi ditiap TPS saja sudah jelas Golkar tidak serius mengusung calonnya di aplikasi. Apalagi meraih kemenangan. Atau jangan jangan ada permainan antara Ade Puspita dengan paslon lain sehingga mengorbangkan partai sendiri," tegasnya
Dilain tempat, Pengamat Politik Kota Bekasi, Muhamad Tahir menilai dari awal dimulainya kontestasi Pilkada Kota Bekasi memang terlihat Golkar tidak serius.
"Alat peraga saja minim. Kemudian sosialisasi jarang terlihat. Bahkan kampanye Akbar juga tidak dilakukan oleh Paslon yang diusung Golkar. Ini kan sudah terlihat jelas," ujarnya.
Dirinya memprediksi adanya burgening antara Ketua DPD Golkar Kota Bekasi dengan paslon lain sehingga mengorbangkan Partai berlambang pohon beringin itu.
"Ya saya duga ada burgening lah. Seharusnya ya sebagai partai yang berpengalaman dipilkada dalam meraih kemenangan harus serius. Tapi ini malah menurun sekali perolehan suara Paslon yang diusung Golkar. Enam persen bayangkan saja," tandasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H