Pendidikan pertama yang didapat anak berlangsung dalam lingkungan keluarga. Hal ini mengingat bahwa lingkungan yang pertama kali dikenal oleh anak adalah lingkungan keluarga. Kita sebagai orang tua sudah sewajarnya menjadikan lingkungan keluarga yang kondusif untuk belajar bagi anak-anak kita, sejak usia dini sampai mereka mulai belajar di sekolah. Kehadiran orang tua dengan anak-anaknya pada masa-masa awal merupakan suatu kejadian yang sangat diharapkan oleh anak-anak. Hal ini sangat penting dalam rangka usaha pengembangan kreativitas anak pada masa yang akan datang.
kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata dan mampu melakukannya dalam kehidupan sehari-hari dengan caranya sendiri. Agar kreativitas anak dapat berkembang  dengan optimal perlu kita stimulus agar berkembang kreativitasnya. Kreativitas ini proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik gagasan atau hasil karya dalam pemecahan masalah untuk menghasilkan karya yang unik dan orisinil.
Pada usia dini (umur 0-5 tahun), anak dihadapkan pada perkembangan psikologik dalam hal rasa percaya mempercayai dengan orang lain, rasa mandiri, dan mengembangkan inisiatif (prakarsa). Jika anak pada masa itu gagal dalam mengembangkan sikap mental semacam itu, maka sebagai akibatnya anak menderita kurang percaya pada orang lain, menjadi pemalu, dan kurang inisiatif. Kegagalan pengembangan pribadi pada masa kanak-kanak semacam ini tentu berbahaya bagi perkembangan anak selanjutnya.Â
Namun, setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda. untuk itu sebagai orang tua perlu mengasah dan mengembangkan kreativitas pada anak. Mengapa penting mengembangkan kreativitas pada anak?apa manfaatnya ? Yuk kita bahas.
Berikut adalah manfaat dari pengembangan kreativitas pada anak diantaranya:
1. Â Kreativitas untuk merealisasikan perwujudan diri Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah perwujudan diri. Untuk mewujudkan dirinya manusia perlu mewujudkan dirinya sehingga menghasilkan sebuah karya yang dapat diakui orang lain.Â
2. Kreativitas untuk memecahkan suatu masalah Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk melihat berbagai penyelesaian dari suatu masalah. Sehingga kreativitas perlu distimulasi untuk melatih anak melihat kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah yang bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi anak melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.Â
3. Kreativitas untuk memuaskan diri Keberhasilan dalam melakukan percobaan, eksplorasi, penemuan, proses pembuatan, dan berbagai upaya lain yang dilakukan anak akan memberikan kepuasan tersendiri bagi anak.Â
4. Kreatif kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan masalah bentuk pemikiran kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal. Anak lebih dituntut untuk berpikir linier, logis, penalaran, ingatan atau pengetahuan yang menuntut jawaban paling tepat terhadap permasalahan yang diberikan.Â
5. Kreativitas dengan menyibukkan diri secara kreatif bermanfaat memberikan kepuasan pada individu.
6. Kreativitas meningkatkan kualitas hidup manusia. Selama anak terus berinteraksi dengan lingkungannya dan lingkungan memberikan pengaruh yang baik bagi anak maka kreativitas anak akan terus berkembang. Namun, persoalan kemudian muncul bahwa kreativitas anak justru menurun seiring bertambahnya usia anak. Kondisi tersebut dikarekan adanya peraturan-peraturan yang tidak perlu, pola asuh, pola kebiasaan, dan pola penghargaan dari lingkungan yang tidak tepat sehingga menjadi penyebab dari terhambatnya kreativitas. Sebagai contoh, saat di sekolah anak tidak lagi bebas memberikan warna langit sesuai imajinasinya dan tidak dapat memilih untuk belajar di luar ruanga
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, B. (2006). Upaya orang tua dalam pengembangan kreatifitas anak. Jurnal ekonomi dan pendidikan, 3(1).Â
WINARTI, PUJI (2019) MENUMBUHKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN KERTAS LIPAT PADA KELOMPOK B TK DANA WARGA KECAMATAN SIMOKERTO SURABAYA. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H