Menurut Spears (1995) karakteristik kepemimpinan pelayan, terdapat sepuluh ciri khas untuk menjadi kepemimpinan pelayan, yaitu :
Mendengarkan
Pemimpin dapat mengenali serta memahami ungkapan yang disampaikan oleh orang lain. Mereka berusaha untuk mendengarkan serta memberikan tanggapan baik yang dikatakan maupun tidak dikatakan. Mereka juga mencari tahu  dan mendengarkan serta memahami apa yang sedang dikomunikasikan oleh tubuh, jiwa, maupun pikiran.
Empati
Pemimpin pelayan berusaha keras untuk memahami serta memberikan emptinya kepada orang lain karena setiap orang perlu diterima dan diakui sebagai salah satu individu yang istimewa. Pemimpin pelayan akan berhasil apabila mampu menjadi pendengar yang baik dan penuh empati.
Menyembuhkan
Kemampuannya untuk menyembuhkan dirinya sendiri maupun orang lain karena diluar sana banyak orang yang mengalami patah semangat dan emosional yang kurang baik sehingga dapat mengganggu kepribadian orang tersebut. Hal ini yang harus ditunjukan oleh seorang pemimpin untuk memberikan semangat serta dukungan berupa motivasi agar orang -- orang diluar sana yang mengalami hal tersebut dapat disembuhkan dimana penyembuhan tersebut tidak harus dilakukan oleh dokter namun dorongan berupa semangat.
Kesadaran Diri
Kesadaran diri ini dapat membantu pemimpin untuk memahami persoalan yang melibatkan etika dan nilai -- nilai untuk meyakinkan orang lain. Hal ini memungkinkan orang dapat memandang sebagian besar situasi dari posisi yang lebih terintegrasi.
Persuasif
Kemampuan diri untuk mempengaruhi seseorang dengan tidak menggunakan wewenang dan kekuasaanya dalam melakukan pengambilan keputusan. Disini pemimpin pelayan meyakinkan orang lain bukan untuk memberikan paksaan untuk kepatuhan. Elemen ini memberikan perbedaan yang paling jelas antara model wewenang tradisional dan model kepemimpinan pelayan.