India dan Pakistan adalah dua negara bertetangga di Asia Selatan yang pernah menjadi wilayah jajahan Inggris. Inggris menjajah India berawal dari bidang perdagangan yang dilakukan oleh English East India Company (Musidi, 2012: 100) . Kekuasaan kolonial Inggris di India memunculkan kesadaran berbangsa pada masyarakat India. Â
Salah satu dampak dari kesadaran berbangsa tersebut munculah Gerakan Kebangsaan India. Gerakan kebangsaan India menghasilkan kemerdekaan untuk India dan Pakistan yaitu pada 14 Agustus 1947 untuk India dan 15 Agustus 1947 untuk Pakistan (Suwarno,2012).Â
Inggris memberikan kemerdekaan kepada India dan Pakistan, karena pada prosesnya terdapat konflik keagamaan. Konflik tersebut merupakan salah satu faktor intern yang mengakibatkan munculnya negara baru yaitu Pakistan.Â
Terpecahnya India menjadi dua negara yaitu India dan Pakistan, konflik perebutan wilayah. Wilayah tersebut yaitu Kashmir. Geopolitik Asia Selatan dipengaruhi era Perang Dunia II yaitu Inggris dengan Perancis.setelah Inggris memerdekakan Negara Asia Selatan diantaranya India dan rivalnya Pakistan. Dari kawasan domestik inilah memiliki masalah masing- masing yaitu:
 a.Agama
 b.Etnis
 c.Batas WilayahÂ
d.SDAÂ
Kashmir adalah sebuah wilayah di utara sub -- benua India. Istilah Kashmir secara sejarah digambarkan sebagai sebuah lembah di selatan dari ujung paling barat barisan Himalaya. Kashmir sangat penting bagi kedua negara, India dan Pakistan. Bagi Pakistan, Kashmir adalah sumber kehidupan. Selain karena Kashmir yang dalam bahasa sansekerta berarti "Surga Dunia" yang memiliki tanah yang subur dan indah. Kashmir memiliki tiga sungai yaitu sungai Indus, sungai Jhelem dan sungai Cemab. Mayoritas penduduknya beragama Muslim yang sering lebih pantas untuk bergabung ke Pakistan dibanding India ( Agung Nurwijoyo, 2019).Â
Kashmir adalah negeri yang penduduknya mayoritas muslim. Sekitar 85 % dari delapan juta penduduknya beragama Islam. Wilayah seluas 222.236 kilometer tersebut terletak di wilayah jantung Asia, Â diapit oleh China di sebelah timur, India di selatan, Pakistan dan Afghanistan di barat, serta CIS di utara.Â
Pada awalnya, negeri ini dikenal dengan sebutan "Surga Dunia", karena keindahan alamnya yang mempesona. Kekayaan alam Kashmir ini sedikitnya memberikan pemasukan devisa sekitar 400 juta dolar per tahun dari para pelancong. Namun, keindahan Kashmir tersebut kini berubah menjadi lautan api dan darah, menjadi ladang pembantaian. Akar dari konflik Kahsmir memang bisa dilacak pada momen pemisahan Pakistan dari India.Â
Tetapi, perjuangan bersenjata  baru dimulai ketika Muslim Kashmir, yang didorong oleh keberhasilan bangsa Afghan memerangi Soviet, meluncurkan gerakan serupa melawan India pada akhir 1980-an.(http://www.commongroundnews.org/article.php) Problema Kashmir bermula ketika masyarakat Muslim di India membangun negara sendiri yaitu Pakistan. Persoalan muncul terkait dengan wilayah Kashmir yang penduduknya bermayoritas Muslim, tetapi pemimpinnya seorang Hindu (Dhurorudin, 2004: 20).Â
Tanggal 15 Agustus 1947, Kashmir sebagai wilayah dari Negara Kepangeranan (Indian Princely States) diberikan pilihan oleh pemerintah kolonial Inggris untuk memilih menjadi bagian dari India atau Pakistan. Pada 27 oktober 1947 Hari Singh menyatakan bergabung dengan India tanpa persetujuan penduduknya. Maret 1965 serangkaian baku tembak terjadi antara pasukan India dengan Pakistan di perbatasan antara Bengal Barat dan Pakistan Timur (Monica, 2012).Â
Pada bulan April juga terjadi serangkaian insiden yang jauh lebih serius di perbatasan India dan Pakistan tepatnya di Rann of Kutch. Tanggal 5 Agustus 1965, 26.000-33.000 tentara Pakistan melintasi Line Of Control menuju berbagai daerah di dalam wilayah Kashmir. Pasukan India kemudian melakukan gencatan sejata pada 15 Agustus (Jhon, 1965).
Untuk mengurangi tekanan di Lembah Kashmir, India pada 6 September menyerbu ke Lahore. Secara serentak pasukan lainnya menyebrangi perbatasan ke tempat pertempuran tank terjadi. Pertempuran ini ternyata menjadi titik balik bagi Pakistan pada tahun 1965.33 Peperangan ini disinyalir merupakan perang terbesar diantara kedua belah Negara.Â
Perang 1965 membawa dampak yang buruk bagi Pakistan karena kekalahannya. Pakistan memperoleh pengalaman tidak menyenangkan dengan kekalahan militernya, sementara India dapat menaikan kembali gengsi dan moral militernya yang merosot. Menurut Alfi Rizky (2016) Konflik Kashmir berdampak pada bidang politik, ekonomi, dan sosial wilayah India dan Pakistan.Â
Dampak politik pada saat terjadinya konflik Kashmir antara India dengan Pakistan tahun 1947-1970, yaitu semakin memburuknya hubungan antara India dan Pakistan setelah kemerdekaan 1947. Perang India dan Pakistan di wilayah Kashmir, menyebabkan wilayah Kashmir rentan akan konflik. Seperti konflik sosial, konflik senjata yang disebabkan oleh kedua negara di wilayah Kashmir.Â
Dampak ekonomi dari konflik Kashmir menyebabkan perekonomian India dan Pakistan tidak stabil. Akbibat dari perang Kashmir 1965 perekonomian.Pakistan merosot karena kekalahannya dalan perang. Â Konflik antara India dan Pakistan terkait wilayah ini telah berdampak buruk untuk masyarakat Kashmir. Hal ini menimbulkan trauma yang cukup dalam terhadap rakyat Kashmir. Tidak banyak yang memilih meninggalkan rumah dan keluarganya.Â
Perang Kashmir I (1947) terdapat 1.500.000 jiwa mengungsi ke wilayah Pakistan, jumlah tersebut ditambah dengan pengungsi baru akibat perang Kashmir II (1965). Terjadi politik identitas yang basicnya merupakan politik diranah atas lalu kebawah yang menjerumus kearah agama. Padahal dalam segi rasial tidak ada perbedaan.Â
Apakah bisa Kashmir melakukan Referendum pada waktu itu?. Jawabannya bisa apabila Hari Singh menyatakan bergabung ke India maka bisa terjadi referendum. Namun, setelah bergabung maka akan di serang Hindhu di seluruh India. Lalu adanya ketidakrelaan India untuk melepaskan Kashmir karena multikultural India.
Daftar Pustaka
- Agung Nurwijoyo. Seminar Kashmir di Persimpangan Jalan. Pakar Asia Selatan, 2019.
- Musidi. (2012). India Sejarah Ringkas: Dari Prasejarah sampai Terbentuknya Bangladesh. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
- Suwarno. (2012). Dinamika Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta: Ombak.
- Dhurorudin Mashad. (2004). Kashmir Derita yang Tak Kunjung Usai. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
- John Pike, India-Pakistan War 1965, (2011), Tersedia pada http://www.globalsecurity.org/military/world/war/indo-pak_1965.htm , yang diakses pada  26 September 2019.
- http://www.commongroundnews.org/article.php , diakses pada Selasa, 1 Oktober 2019.
- Hasil diskusi LaHistoria pada 1 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H