Mohon tunggu...
FAJAR HIDAYAT
FAJAR HIDAYAT Mohon Tunggu... Novelis - Penikmat Kopi dan Obrolan Bermakna

Menikmati hidup dengan segelas kopi dan berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sering Dibilang Magabut, Ternyata Begini Kinerja Puan Maharani Selama Jadi Menko PMK

27 November 2021   14:00 Diperbarui: 27 November 2021   14:03 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: gesuri.id

Ketika menjabat sebagai Puan Maharani Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), dia dikenal sebagai sosok yang jarang menghebohkan media. Puan lebih memilih fokus terhadap tugas yang harus dikerjakannya, bukan pada pemberitaan media tentang dirinya. 

Sebagai seorang Menko PMK, tugasnya tidak hanya menjalankan program kerja saja, tapi Puan juga diharuskan memiliki kemampuan untuk mengkoordinir  kementerian-kementerian yang ada di bawahnya. 

Setidaknya ada 8 kementerian yang berada di bawah koordinasi Puan Maharani yakni Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. 

Dari keseluruhannya, ada beberapa Kementerian yang mendapatkan apresiasi positif terkait kinerja yang mereka lakukan ketika berada dibawah kepemimpinan Puan Maharani, sebut saja  Kemenag, Kemensos, dan Kemendikbud. 

Saat itu, Kemenpora mendapatkan apresiasi positif karena Indonesia mampu berjaya di dunia olahraga internasional. Lalu, Kemensos berhasil membuktikan kinerja yang sangat bagus terkait bantuan sosial dan program kreatif bagi masyarakat. Selanjutnya, Kemendikbud juga mendapat apresiasi positif terkait kinerja dalam bidang pendidikan. 

Saat menjabat sebagai Menko PMK, tugas Puan Maharani difokuskan pada tiga hal. Apa saja? 

Kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial. Ketika itu, Puan berhasil menurut an tingkat kemiskinan di tahun 2016, yang turun menjadi 10,8 persen dari sebelumnya sebesar 11,2 persen pada tahun 2015. 

Selain itu, pada 2016 tingkat pengangguran juga ikut turun menjadi 5,8 persen dibandingkan dengan tahun 2015 yang persentasenya 6,18 persen. Persentase tersebut disebut sebagai angka pengangguran  terendah sejak era reformasi. 

Pada suatu waktu, Puan Maharani pernah mendapatkan tugas khusus untuk menjadi menteri yang terdepan dalam menyukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental. Dia bertugas untuk menyerukan hal-hal positif kepada masyarakat. Contohnya menghargai produk lokal, seperti batik dan kebaya, yang mana merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayan dan sejarah Tanah Air. 

Tak hanya itu saja, sebagai Menko PMK, Puan Maharani juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia, tepatnya melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Pada suatu kesempatan, Puan pernah berkata bahwa salah satu prioritas dalam melakukan Pemerataan Kesejahteraan tersebut adalah perluasan akses Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.

Adapun salah satu target prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tahun 2015-2019 yakni mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada 2019. Pada saat itu, cakupan peserta BPJS Kesehatan telah mencapai 171,86 juta jiwa (per 23 Desember 2016), sementara target cakupan kepesertaan 2016 adalah sebesar 188,2 juta jiwa. 

Memahami Cara Kerja Menko Puan Maharani 

Tidak bisa dipungkiri kalau selama ini ada banyak pihak yang mungkin saja kurang memahami bagaimana cara kerja seorang menteri koordinator. Sama halnya banyak yang tidak paham bagaimana Puan Maharani bekerja sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). 

Kerja seorang Menteri Koordinator bisa dibilang tidak dapat disamakan dengan kementerian lainnya yang terbiasa mengurus hal-hal teknis. Lebih dari itu, Menko memiliki tugas  melakukan koordinasi kementerian-kementerian yang ada dalam garis tanggung jawabnya, termasuk lembaga negara lainnya yang menjadi bagian dari kepentingan kemajuan bangsa.

Ketika menjabat sebagai Menko PMK, Puan Maharani memiliki etos kerja yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan seringnya dia  melakukan kunjungan kerja yang substantif, melakukan sidak, dan mengunjungi korban-korban bencana  di lapangan. 

Etos kerja seperti ini lah yang dibutuhkan oleh seorang Menko. Puan juga banyak berperan dalam memperkenalkan program-program monumental dari Presiden Jokowi, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan lain-lain.

Sedikit banyak keberhasilannya memimpin Kemenko PMK lantas membuatnya mendapat penilaian positif dan apresiasi yang baik dari masyarakat terhadap kementerian itu sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun