Mohon tunggu...
fajar heru laksono
fajar heru laksono Mohon Tunggu... -

Mahasiswa IAIN Surakarta Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permainan Tradisional yang Mulai Ditinggalkan

20 Maret 2019   19:34 Diperbarui: 20 Maret 2019   20:00 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi kebiasaan seperti itu sudah jarang ditemui di era generasi muda yang lahir pada tahun 2000an. Mereka mulai banyak yang meninggalkan permainan tradisional karena terpengaruh oleh modernisasi.

Era modernisasi membawa sebuah revolusi besar di bidang teknologi. Salah satu perkembangannya menyasar pada dunia permainan. Sehingga muncul permainan baru yang menggunakan kecanggihan teknologi. Permainan baru ini biasanya disebut dengan game online.

Game online menggunakan teknologi sebuah jaringan internet. Yang mana jaringan internet tersebut bisa saling menghubungkan dengan sesama orang yang menggunakan. Artinya mereka tetap bisa saling berkomunikasi/bermain walaupun tidak bertemu.

Game online telah menghapus ruang dan waktu untuk mereka yang bermain. Tidak perlu bertemu dan kepanas-panasan untuk saling bermain, mereka hanya perlu diam dirumah untuk saling bermain dengan teman-teman.

Mereka bisa berkomunikasi dengan teman sepermainan sembari bermain permainan online dengan HP Andoid. Tidak perlu bersusah payah sampai mengeluarkan keringat untuk mendapatkan perasaan senang. Kepuasaan bermain bisa mereka dapatkan hanya dengan berdiam diri di tempat.

Permainan seperti itu yang menjadi saingan untuk permainan yang masih bersifat tradisional. Permainan tradisional akan ditinggalkan oleh anak-anak karena lebih memilih game online yang lebih canggih dan tidak perlu berpanas-panasan memainkannya.

Ternyata hal ini telah terjadi, anak-anak yang lahir pada tahun 2000an sudah banyak yang meninggalkan permainan tradisional. Bahkan sudah banyak anak-anak perkotaan yang tidak mengetahui permainan tradisional. Mereka lebih mengetahui tentang game online.

Fenomena tersebut membuktikkan bahwa eksistensi permainan tradisional semakin meredup dibandingkan dengan game online. Karena fitur-fitur yang dimiliki game online dinilai lebih canggih dan tidak ketinggalan zaman. Dibandingkan dengan permainan tradisional yang masih menggunakan alat yang sederhana.

Dalam Permainan tradisional mereka harus berpanas-panasan untuk bermain dan sampai berkeringat untuk menyelesaikan permainan. Anak-anak zaman sekarang cenderung memilih yang instan, cepat tetapi memiliki kepuasan kesenangan tersendiri. Tanpa perlu bersusah payah.

Permainan tradisional memang tidak menggunakan teknologi secanggih game online. Dan memang dalam bermain memerlukan usaha keras karena harus berlari, melompat, sembunyi dll. Walaupun tidak secanggih teknologi game online tetapi nilai luhur yang terkandung dalam permainan tradisional sangat besar.

Tanpa disadari, anak-anak yang sedang bermain permainan tradisional, mereka sedang belajar tentang nilai-nilai kehidupan. Seperti permainan tradisional Egrang, berjalan dengan menggunakan bambu yang panjang. Karena ukuran bambu yang kecil dan panjang maka perlu keseimbangan untuk bisa berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun