Mohon tunggu...
Fajar Herlambang
Fajar Herlambang Mohon Tunggu... Wiraswasta - SEO Konsultan

Hidup yang mudah ini jangan di persulit ya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Cidomo di Indonesia sebagai Alat Transportasi

17 Januari 2023   23:01 Diperbarui: 14 September 2023   15:38 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Cidomo di Indonesia Sebagai Alat Transportasi Massal

Cidomo adalah sebuah alat Transportasi Lombok tradisional yang berasal dari pulau Lombok, Indonesia. Alat ini dikenal juga dengan sebutan "cikar", "cidomo" atau "delman" di daerah lain di Indonesia. Cidomo dikembangkan pada abad ke-19 dan digunakan sebagai sarana transportasi untuk mengangkut barang dan orang di pulau Lombok.

Sejarah cidomo di Indonesia berawal dari zaman penjajahan Belanda di pulau Lombok tepatnya pada tahun 1920-an . Pada saat itu, Belanda mengenalkan kuda sebagai alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat setempat. Kuda-kuda tersebut kemudian digunakan oleh masyarakat setempat untuk membuat alat transportasi yang disebut dengan "cidomo" yang berfungsi sebagai alat transportasi yang digerakkan oleh kuda. Cidomo merupakan salah satu jenis kereta yang digerakkan oleh kuda yang dapat ditemukan di pulau Lombok.

Cidomo dibuat dari bahan kayu dan dilengkapi dengan dua roda yang digerakkan oleh kuda. Kuda yang digunakan untuk menarik cidomo dikenal dengan sebutan "kuda cidomo" yang dikenal dengan kekuatannya dan daya tahan yang baik. Cidomo biasa digunakan untuk mengangkut barang dan orang dari satu tempat ke tempat lain di pulau Lombok.

Saat ini, cidomo masih digunakan sebagai alat transportasi di beberapa daerah di Indonesia, terutama di pulau Lombok dan Bali. Namun, saat ini fungsi dari cidomo lebih beragam. Masyarakat saat ini juga menjadikan cidomo salah satu atraksi wisata yang menarik bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi pulau Lombok. Cidomo menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berkeliling pulau Lombok dengan menggunakan alat transportasi tradisional yang unik dan khas.

Cidomo juga menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Lombok. Cidomo dijadikan sebagai simbol keberlanjutan dan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam dan budaya. Cidomo sebagai alat transportasi tradisional yang digerakkan oleh kuda menjadi salah satu bentuk dari penerapan prinsip "green transportation" yang ramah lingkungan.

Secara umum, cidomo merupakan salah satu alat transportasi yang unik dan khas yang hanya dapat ditemukan di pulau Lombok. Cidomo menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun